LAPORAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI DASAR
( KGE 123 )
PERTEMUAN IV
SIMBOL PETA
Adi Pranoto
1113034002

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012
1. Judul
Simbol Peta.
2. Tujuan
1.
Sebagai
pemenuhan hasil laporan praktikum mata kuliah kartografi dasar.
2.
Agar
dapat mengetahui pengertian dan simbol peta.
3.
Setelah melakukan praktikum ini, di
harapkan mahasiswa mampu memiliki pengetahuan dasar dalam memahami simbol
peta.
4. Agar dapat membedakan secara detail tentang
simbol-simbol peta.
3. Alat
dan Bahan
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
laporan praktikum ke II kartografi tentang interpretasi peta adalah sebaga
berikut:
1.
Pensil
2.
Penggaris
3.
Pena
4.
Penghapus
5.
Kertas
6.
Kertas
HVS
7.
Peta
8.
Komputer
9.
Internet
4. Landasan
Teori
PENGERTIAN PETA
Ketika
kamu menggambar “peta desa” menurut imajinasimu, gambar peta desa itu tentu
kamu bayangkan lebih dahulu di dalam otak. Bayangan “peta desa” beserta letak
rumah, balai desa, jalan-jalan, lapangan sepak bola dan lain-lain yang masih di
dalam otak disebut peta mental. Obyek yang terbayang pada peta mental hanya
yang pentingpenting saja sesuai dengan kebutuhan.
Peta
mental akan mudah dijelaskan kepada orang lain bila diwujudkan dalam bentuk
gambar nyata, yang berupa sketsa. Namun sketsa bukanlah peta. Apabila obyek
yang digambar dalam sketsa diletakkan pada posisi keruangan seperti kenampakan
aslinya dengan menggunakan skala, barulah disebut peta Peta merupakan gambaran
kenampakan muka bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala. Gambar peta
merupakan gambaran kenampakan muka bumi yang diperkecil dari kenyataan
sebenarnya dan digambarkan dalam bentuk simbol.
Jenis dan Bentuk Peta
a. Jenis Peta Bila kita amati peta-peta
yang di jual di toko buku, ternyata terdapat bermacam-macam peta. Ada peta yang
isinya menggambarkan berbagai macam kenampakan muka bumi, seperti relief, jalan
raya, sungai, waduk, persawahan, perkebunan, permukiman, pelabuhan, dan
lain-lain. Peta semacam ini disebut peta umum.
b. Termasuk dalam kelompok peta umum
adalah peta ihtisar (peta dunia, peta indonesia peta kalimantan dan sebagainya)
dan peta topografi . Berdasarkan skalanya, peta dibedakan: 1) Skala besar =
> 1 : 25.000 2) Skala menengah = 1 : 25.000 s/d 1 : 250.000 3) Skala kecil =
1 : 250.000 s/d 1 : 1.000.000 4) Skala kadaster = < 1 : 1.000.000 Di samping
itu ada peta yang sengaja disusun untuk keperluan transportasi darat, laut dan
udara yang sangat berguna bagi pilot, sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam
ini disebut chart. Yang termasuk jenis chart adalah peta jalan, peta pelayaran,
dan peta penerbangan. Di samping itu ada peta yang sengaja disusun untuk
keperluan transportasi darat, laut dan udara yang sangat berguna bagi pilot,
sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam ini disebut chart. Yang termasuk
jenis chart adalah peta jalan, peta pelayaran, dan peta penerbangan. Kecuali
itu ada peta yang hanya menggambarkan suatu obyek atau satu jenis kenampakan di
muka bumi. Peta semacam ini disebut peta tematik. Contoh peta tematik:
(1) peta persebaran penduduk
(2) peta arus laut dan
(3)
peta angin muson di Indonesia.
c. Bentuk Peta Peta yang kita pelajari
di atas adalah peta dua dimensi. Peta dua dimensi berupa peta datar, seperti
peta yang biasa kamu lihat pada atlas dan peta dinding. Peta dua dimensi dapat
juga dibuat di atas papan atau kain atau kaca. Di samping itu ada pula peta
yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, yaitu gunung dibuat menonjol ke atas,
dataran rendah dibuat rata, danau atau rawa dibuat cekung dan lebih rendah dari
daerah sekitarnya. Peta semacam ini disebut peta timbul atau peta relief. Peta
timbul biasanya dibuat dari plastik, atau dibuat sendiri dengan menggunakan
bubur kertas atau serbuk gergaji. Peta relief sangat penting bagi Saudaramu
yang tuna netra.
d. Peta dapat didefinisikan sebagai :
“media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada
permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi
geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala
tertentu”. Peta yang baik, adalah peta yang mempunyai nilai informatif,
komunikatif, artistik dan estetik. Sedang pengetahuan khusus yang mempelajari
peta disebut kartografi.
Penyajian
informasi: Informasi tentang permukaan bumi begitu banyak (misalnya; vegetasi,
sungai, jalan, pemukiman, topografi/bentuk lapangan), sehingga tidak mungkin
disajikan seluruhnya sesuai bentuk dan ukuran aslinya dalam selembar peta yang
mempunyai keterbatasan ruang dan ukuran. Oleh karenanya, informasi tersebut
digambarkan dalam bentuk simbol-simbol (sehingga peta sering disebut bahasa
simbol).
Proyeksi
peta: Karena permukaan bumi merupakan bidang lengkung (speroid), maka untuk
dapat menggambarkan atau memindahkan lintang/bujur pada lengkungan muka bumi ke
dalam bentuk bidang datar digunakan cara proyeksi tertentu. Proyeksi
tertentu adalah sesuai dengan suatu aturan dalam menggambarkan posisi di
permukaan bumi ke bidang datar dengan menggunakan rumus-rumus matematika.
Bentuk bumi yang di proyeksikan ke bidang datar,Skala peta: Karena peta
merupakan wujud abstrak permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang
lebih kecil, maka dalam penyajiannya digunakan perbandingan tertentu yang
disebut skala. Jadi, skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di
peta dan jarak antara dua titik yang sama di lapangan. Contoh: Pada peta
berskala 1:50.000, jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 500 m dilapangan. Dalam
kaitannya dengan informasi yang disajikan pada peta, maka skala peta
menggambarkan juga tingkat ketelitian dan detail suatu informasi.
Penulisan skala yang sering dan lazim dalam perpetaan, disamping ditulis
pecahan (numerical scale) adalah ditulis/dinyatakan dengan grafik (graphical
scale).
JENIS-JENIS
PETA
Berdasarkan data dan informasi yang ditonjolkan ada 2 (dua)
macam atau 2 (dua) kategori / jenis peta, yaitu : Peta Dasar dan Peta Tematik
Peta
dasar:
Pada
dasarnya, peta dasar adalah peta yang menunjukkan obyek-obyek dipermukaan bumi
pada posisi yang sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar bagi
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan informasi yang berreferensi
geografis (misalnya untuk pembuatan peta-peta tematik). Peta dasar bisa dibuat
berdasarkan atas pengukuran langsung di lapangan, pengukuran fotogrametris dan
penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh lain
seperti citra satelit atau radar. Peta dasar dipakai untuk dasar
pembuatan peta-peta tematik.
Unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar adalah : unsur
hypsografi/relief (garis kontour, titik tinggi, gunung, lembah dll.); unsur
hydrologi (sungai, danau, laut); unsur vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah);
unsur buatan (jalan, pemukiman, pelabuhan).
Di
Indonesia dikenal antara lain peta topografi atau biasa disingkat peta TOP
(dibuat oleh Jawatan Topografi AD/Dinas Topografi AD, tahun 1970-an) dan peta
Rupa Bumi Indonesia atau biasa disingkat peta RBI (dibuat oleh
BAKOSURTANAL pada 1982). Informasi pada Peta topografi dititikberatkan
pada unsur-unsur alam asli (sungai, kota/desa, garis kontour, titik
tinggi). Sedangkan pada Peta Rupa Bumi Indonesia, disamping informasi
yang ada pada peta topografi, juga dicantumkan informasi tentang penutupan
lahan (antara lain sawah, perkebunan, hutan). Selain itu terdapat
peta yang biasa digunakan sebagai peta dasar, yaitu peta Joint Operation
Graphic atau biasa disingkat peta JOG adalah jenis peta topografi yang dibuat
oleh Inggris dan hanya satu skala, yaitu 1 : 250.000.
Peta
tematik:
Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang
suatu tema atau maksud tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang
spesifik sesuai tema peta. Detail topografi pada peta tematik diambil
dari peta dasar. Tema peta dapat diketahui dari judul petanya, sehingga
dengan membaca judul peta dapat diketahui tema atau informasi pokok apa yang
tersaji dalam peta tersebut.
Suatu peta dapat terdiri dari satu tema (peta analisis),
misalnya peta tanah, peta geologi, peta kelas lereng; atau dapat terdiri dari
dua tema atau lebih yang mempunyai kaitan atau relevansi (peta multi-tema),
misalnya peta areal HPH yang berisi informasi tentang batas areal HPH, nama HPH
serta batas-batas fungsi hutan. Peta sintesis adalah peta hasil perpaduan
beberapa peta tematik, yang setelah diadakan skoring berubah menjadi peta
dengan tema baru, misalnya peta TGHK yang merupakan perpaduan dari peta tanah,
peta kelas lereng dan peta curah hujan.
Selanjutnya, berdasarkan skalanya, lazim dipahami umum
ada 5 (lima) macam, yaitu :Peta Kadaster, skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000 biasa
dipakai menggambar peta-peta tanah dan peta dalam sertifikat tanah;
- Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d 1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang relatif sempit seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya;
- Peta Skala Sedang, skala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000 biasa untuk menggambar wilayah yang agak luas seperti wilayah propinsi dan seterusnya;
- Peta Skala Kecil, skala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah yang cukup luas seperti wilayah negara dan seterusnya;
- Peta Skala Lebih Kecil, skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar kelompok negara atau benua dan dunia.
Di Indonesia peta dasar dibuat dan ditetapkan oleh Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Sedang peta-peta
tematik dibuat berdasarkan peta dasar oleh instansi yang berkepentingan
(Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan dan Energi, Badan Pertanahan
Nasional, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dll) untuk tema-tema
sesuai pekerjaan /kegiatannya.
SIMBOL
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili
kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam
penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta
utama dan penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.
Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya
simbol dibuat :
- Sederhana
- Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek aslinya tersebut
Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Simbol budaya,
adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya,
misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain
2. Simbol alam,
adalah simbol yang mewakili kenampakan alam,
misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya
Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Simbol Garis
Digunakan untuk mewakili data geografis yang
berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah
2. Simbol Titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat,
contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya
3. Simbol Area
Digunakan untuk mewakili suatu luasan
tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan
Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3
yaitu :
1. Simbol Piktorial
adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan
yang sebenarnya
2. Simbol Abstrak
adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip
dengan yang sebenarnya
3. Simbol Huruf / Angka
adalah simbol yang berupa huruf / angka
Peta selalu dilengkapi dengan pemberian simbol-simbol
yang merupakan generalisasi dari suatu benda atau bidang sebenarnya. Simbol
hendaknya mudah digambar dan dibaca oleh pembaca peta atau users serta usahakan
dibuat semenarik mungkin. Untuk lebih membuat simbol dan peta lebih menarik
biasanya simbol-simbol tersebut diberi warna atau colouring. Simbol-simbol yang
ditempatkan pada sebuah peta dapat dianalisa dan dapat menentukan tema dari
peta tersebut.
Penggunaan simbol peta dari waktu ke waktu selalu
berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang perpetaan
dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol suatu seri
peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam sebuah peta
hendaknya adalah simbol yang baik dan benar. Dalam buku “Desain dan Komposisi
Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa syarat simbol
yang baik secara umum adalah:
- Sederhana
- Mudah digambar
- Mudah dibaca
- Mencerminkan data dengan teliti
- Berbentuk seragam dalam suatu peta ataupun peta seri
- Bersifat umum
Simbol pada dasarnya terbagi menjadi dua, antara lain:
Berdasar atas bentuknya:
- Simbol titik
- Simbol garis
- Simbol luasan
Berdasar atas arti atau
sifatnya:
- Simbol kualitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana. Simbol ini hanya mewakili unsur yang dimaksud baik berupa titik, garis, maupun luasan.
- Simbol kuantitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan sebagainya.
Simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui maksudnya.
- Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.
- Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi yang khas atau khusus dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula dengan jenis peta. Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan simbol ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik.
Simbol garis merupakan simbol yang digunakan untuk
mewakili kenampakan muka bumi yang berupa garis, perhubungan, pemisahan, serta
gerakan atau arus. Simbol dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
- Simbol garis deskriptif yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang sesungguhnya ada, bentuknyapun biasanya mirip dengan sesungguhnya
- Simbol garis abstrak yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang tak tampak, bentuknya menyesuaikan. Contoh:
-
– - – - – - – - - : batas kecamatan
++++++++++ : batas propinsi
——————
: jalan setapak
Begitu pula dengan simbol luas, dibagi menjadi 2, antara
lain:
- Simbol luas yang deskriptif
- Simbol luas yang abstrak
Bagaimana objek permukaan bumi digambarkan pada peta ?
1. Objek digambarkan dengan simbol tertentu
2. Bentuk permukaan bumi digambarkan dengan proyeksi peta
3. Detil informasi objek ditentukan oleh skala
4. Jenis informasi digambarkan berdasarkan tema
Dalam peta rupabumi, objek permukaan bumi dikelompokkan atas :
Detil 1: Bangunan dan unsur buatan manusia
Detil 2: Infrastruktur Transportasi atau Perhubungan
Detil 3: Topografi dan Relief
Detil 4: Batas Administrasi baik alam maupun buatan
Detil 5: Vegetasi (Penggunaan Lahan)
Detil 6: Hidrografi atau unsur perairan
Detil 7: Toponimi atau nama geografi
Macam-macam
simbol berdasarkan fungsinya.
Penggunaan simbol pada peta tergantung fungsinya, untuk menggambarkan bentuk-bentuk muka bumi di daratan, di perairan atau bentuk-bentuk budaya manusia.
Berdasarkan fungsinya simbol peta dapat dibedakan menjadi: simbol daratan, simbol perairan dan simbol budaya.
a) Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan.
Contoh: gunung, pegunungan,
Penggunaan simbol pada peta tergantung fungsinya, untuk menggambarkan bentuk-bentuk muka bumi di daratan, di perairan atau bentuk-bentuk budaya manusia.
Berdasarkan fungsinya simbol peta dapat dibedakan menjadi: simbol daratan, simbol perairan dan simbol budaya.
a) Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan.
Contoh: gunung, pegunungan,
b) Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk
perairan.
Contoh: simbol perairan.
Contoh: simbol perairan.
5. Langkah-Langkah
Kerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam praktikum
kartografi untuk
Membuat laporan simbol.
1.
Menyiapkan
alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam mengamati peta dan simbol.
2.
Setelah
menyiapkan semuanya, kemudian menyiapkan dan membuka peta yang akan diamati dan
dianalisis simbol-simbol nya terlebih dahulu.
3.
Kemudian
mengamati simbol-simbol tersebut dan berdiskusi bersama teman satu kelompok.
4.
Setelah
mengamati simbol tersebut, kemudian membuat salinan simbol peta dikertas HVS.
5.
Setelah
menggambar simbol peta, kemudian mengkreasikannya.
6. Kemudian setelah itu, mulailah membuat simbol sebenarnya
di sebuah kertas.
7. setelah itu, mulai mengamati dan menganalisis simbol peta
tersebut dan kemudian membuat laporan hasil dari praktikum.
6. Hasil
dan Pembahasan
Hasil
Pembahasan
Adapun hasil akhir dari praktikum ini adalah
simbol-simbol pada sebagian wilayah. Untuk itu langkah pertama yang dilakukan
adalah pengamatan dan pembatasan daerah objek praktikum.
Peta selalu dilengkapi dengan pemberian simbol-simbol
yang merupakan generalisasi dari suatu benda atau bidang sebenarnya. Simbol
hendaknya mudah digambar dan dibaca oleh pembaca peta atau users serta usahakan
dibuat semenarik mungkin. Untuk lebih membuat simbol dan peta lebih menarik biasanya
simbol-simbol tersebut diberi warna atau colouring. Simbol-simbol yang
ditempatkan pada sebuah peta dapat dianalisa dan dapat menentukan tema dari
peta tersebut.
Penggunaan simbol peta dari waktu ke waktu selalu
berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang
perpetaan dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol
suatu seri peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam
sebuah peta hendaknya adalah simbol yang baik dan benar. Dalam buku “Desain dan
Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa
syarat simbol yang baik secara umum adalah:
Pada
peta tersebut simbol-simbol yang saya ambil merupakan simbol-simbol yang
termasuk simbol titik, garis dan area pada simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:
Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan
untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang abstrak, yang
mudah digambar namun agak sulit diketahui maksudnya.Simbol Piktorial, Simbol
yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang
mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.Simbol Huruf (Letter
Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi yang
khas atau khusus dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula
dengan jenis peta. Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana dan sangat
mudah di pahami, namun kebanyakan simbol ini kurang memiliki
nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik.
Fungsi simbul
pada peta adalah untuk mengganti atau mewakili objek yang digambarkan pada
peta. Dalam penggambaran peta, penempatan simbol ini diusahakan benar
lokasinya. Simbol peta yang baik adalah yang mudah dikenal dan mudah digambar.
7. Kesimpulan
Simbol peta adalah tanda atau
gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta
kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi
kenampakan pada peta utama dan penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.
Tidaklah mudah dalam pembuatan sebuah peta hingga
menghasilkan peta yang baik dan benar. Tahapan dalam membuat peta secara umum
adalah:
- Perencanaan
- Pencarian dan pengumpulan data
- Pengolahan data
- Penggambaran atau penyajian
- Penggunaan peta
Penggunaan simbol peta dari waktu ke waktu selalu
berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang
perpetaan dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol
suatu seri peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam
sebuah peta hendaknya adalah simbol yang baik dan benar. Dalam buku “Desain dan
Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa
syarat simbol yang baik secara umum adalah:
1.
Sederhana
2.
Mudah
digambar
3.
Mudah
dibaca
4.
Mencerminkan
data dengan teliti
5.
Berbentuk
seragam dalam suatu peta ataupun peta seri
6.
Bersifat
umum
Simbol pada dasarnya terbagi menjadi dua, antara lain:
Berdasar atas bentuknya:
1.
Simbol
titik
2.
Simbol
garis
3.
Simbol
luasan
Berdasar atas arti atau sifatnya:
Simbol
kualitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang
digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana. Simbol ini hanya mewakili unsur
yang dimaksud baik berupa titik, garis, maupun luasan.
Simbol kuantitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan
sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana dengan
disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat
menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan sebagain
8. Daftar
Pustaka
http://geografiuntukmu.blogspot.com/2011/04/simbol-peta.html
(Sabtu 26 Mei 2012, 20.00 WIB)
Kelengkapan Peta «
restukuswara095060171sd (Sabtu
26 Mei 2012, 20.00 WIB)
17 Juni, 2011 pada 1:44 pm (Sabtu 26 Mei 2012, 20.00)
17 Juni, 2011 pada 1:44 pm (Sabtu 26 Mei 2012, 20.00)
http://andimanwno.wordpress.com/2010/07/03/kompenen-peta-simbol-dan-legenda/(
Sabtu 26 Mei 2012, 20.00
WIB)
http://novandwiad.blogspot.com/2012/01/simbol-peta.html(
Sabtu 26 Mei 2012, 20.00
WIB)
MANTAP KAK,,
BalasHapusSALAM DARI SAYA, MAHASISWA FKIP GEOGRAFI UNILA ANGKATAN 2016, YANG SEKARANG LAGI SIBUK NUGAS LAPORAN KARTOGRAFI ....