LAPORAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI DASAR
( KGE 123 )
PERTEMUAN III
SKALA PETA
Adi Pranoto
1113034002

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012
1. Judul
Skala.
2. Tujuan
1.
Sebagai
pemenuhan hasil laporan praktikum mata kuliah kartografi dasar.
2.
Agar
dapat mengetahui pengertian dan definisi skala.
3.
Setelah melakukan praktikum ini, di
harapkan mahasiswa mampu memiliki pengetahuan dasar dalam memahami skala.
4. Agar dapat membedakan secara detail tentang skala.
3. Alat
dan Bahan
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
laporan praktikum ke II kartografi tentang interpretasi peta adalah sebaga
berikut:
1.
Pensil
2.
Penggaris
3.
Pena
4.
Penghapus
5.
Kertas
6.
Kertas
HVS
7.
Peta
8.
Pantograf
9.
Komputer
10. Internet
4. Landasan
Teori
Pengertian skala peta
Salah
satu hal yang penting pada setiap peta adalah skala. Secara definitif skala
peta merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan atau pada objeknya sendiri. Jarak di lapangan yang
dimaksudkan adalah jarak horizontalnya.
Skala
adalah perbandingan antara jarak dua buah titik (tempat) di peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Skala merupakan bagian yang sangat penting dalam
peta, oleh karena itu skala harus tercantum pada peta. Hanya dengan bantuan
skala orang dapat memperoleh ukuran jarak, dan luas wilayah dari peta yang
bersangkutan. Skala dapat berujud skala angka maupun skala grafis.
Skala peta dapat diartikan sebagai
a) perbandingan jarak antara dua titik sembarang
di peta dengan jarak horizontal kedua titik tersebut di permukaan bumi (dengan
satuan ukuran yang sama), dan
b) perbandingan antara jari-jari globe dengan
jari-jari bumi (spheroid).
Beberapa cara/ metode dalam menyatakan skala :
Setiap peta hendaknya mencantumkan skalanya agar pembaca
dapat menghitung dan
memperkirakan perbesaran pada keadaan yang
sebenarnya.
Skala Peta dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Skala
Angka/Skala Pecahan (Numerical Scale).
Skala
ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk
perbandingan angka.
Contoh: Skala 1 : 100.000, skala 1 : 2.000.000 dan sebagainya Bila peta berskala 1 : 100.000 berarti tiap satuan panjang pada peta menggambarkan jarak yang sesungguhnya di lapangan/ di muka bumi sebenarnya 100.000 kali satu satuan panjang di peta. Bila satuan panjang menggunakan cm berarti tiap jarak 1 cm pada peta menggambarkan jarak 100.000 di lapangan.
Contoh
negara yang menggunakan sistem skala angka ini adalah Indonesia dan
Amerika Serikat. Untuk menentukan skala peta ini dapat dipakai rumus:
![]()
2. Skala
Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata.
Skala
ini disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut “Inch
Mile Scale”.
Contoh: Skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, ini berarti jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak 5 mil di lapangan atau jarak sebenarnya.
3. Skala
Garis (Line Scale)/Skala Grafik (Graphical Scale) / Skala Batang (Bar Scale)/
Skala Jalan (Road Scale)
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang
terbagi dalam beberapa bagian yang sama panjangnya.
Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran jarak yang
sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilometer, feet atau mil.
Contoh:
a)
![]()
Dengan penyajian grafik tersebut maka dapat dibaca bahwa
jarak antara dua angka di peta = 1 km di lapangan, jadi kalau antara 0 – 1, 1
– 2, 2 – 3, 3 – 4, 4 – 5 masing-masing = 1cm maka artinya 1 cm pada peta = 1
km di lapangan.
b)
![]()
Dari grafik tersebut dapat dibaca bahwa tiap jarak 1 inci
pada peta sama dengan 2 mil di lapangan. Skala garis ini pada umumnya
digunakan apabila suatu peta akan dikecilkan atau akan dibuat ukuran
tertentu. Dengan memakai skala grafik/garis maka jarak dua tempat dapat
langsung diukur dalam peta. Tidak jarang dalam satu peta dicantumkan skala
angka dan juga skala garis.
Sampai disini apakah Anda dapat
memahami? Selanjutnya, dalam pembahasan skala peta yang harus Anda ingat
adalah semakin besar skalanya, akan semakin kecil kenampakkan wilayah yang
digambarkan. Sebaliknya semakin kecil skalanya semakin luas areal kenampakkan
permukaan bumi yang yang tergambar dalam peta.Untuk memahami skala termasuk
besar atau kecil dapat dicontohkan sebagai berikut:
Skala
1 : 50.000 lebih besar dari 1 : 100.000
Skala
1 : 200.000 lebih besar dari 1 : 2.000.000
Skala
1 : 250.000 lebih kecil dari 1 : 50.000
![]() |
Ada beberapa cara yang digunakan dalam mencari
skala pada suatu peta yang skalanya tidak tercantum, yaitu :
1) Membandingkan
dengan peta lain yang cakupan daerah nya sama dan ada skalanya.
Biasanya rumus yang digunakan adalah :
P = d x P
d
Keterangan :
d = jarak pada peta yang sudah diketahui
skalanya
d = jarak pada peta yang akan dicari skalanya
P = penyebut skala yang diketahui skalanya
P = penyebut skala yang akan dicari
2) Membandingkan
suatu jarak horizontal di lapangan dengan jarak yang mewakilinya pada peta.
Contoh
: jarak titik A-B dalam peta = 4 cm
jarak A-B tersebut diukur di lapangan = 100 m
jadi skala peta = 4 cm / 10.000 cm = 1 / 25.000
atau 1 : 25.000
3) Memperhatikan
garis kontur ( countour interval= c.i ), terutama pada peta topografi skala
besar- medium.
c.i = 1 /
2000 x penyebut skala
contoh
: diketahui c.i. =
25 m
maka 25 m = 1/ 2000 x
penyebut skala
penyebut skala = 2000 x 25 = 50.000
jadi skala peta tersebut adalah 1 : 50.000
4) Menghitung
jarak pada meridian di peta
Panjang 1 latitude dekat ekuator
= 68,7 mile atau 110,56 km
Jika panjang 1 latitude diukur panjangnya
1,9 cm
Maka, 1,9 110.560
atau 1 cm 5.889.474 cm, peta tersebut
berskala
1 : 5.800.000 (
dibulatkan )
Menghitung Skala Pada Peta Yang Tidak Mencantumkan Informasi Skala
Karena sesuatu
hal terkadang ada sebuah peta yang tidak mencantumkan informasi skala pada
bagian peta tersebut. Hal ini tentu saja menyulitkan pengguna dalam
membaca/menggunakan peta
tersebut, karena skala merupakan komponen yang sangat vital untuk sebuah peta.
Dengan skala para pengguna dapat menghitung jarak sebenarnya 2 obyek dalam
suatu peta.
Untuk mengetahui skala pada peta
yang tidak mencantumkan informasi skala, dapat kita cari dengan menggunakan
berbagai cara antara lain :
- Membandingkan jarak 2 obyek (titik) pada peta dengan 2 obyek pada jarak sebenarnya, dengan rumus :
Pembandingan
menggunakan cara pertama ini sangat cocok digunakan untuk peta-peta yang
berskala besar (peta yang lingkup wilayahnya sangat sempit), misalnya peta RT,
peta RW, peta Dusun, dan peta pada kepemilikan lahan pribadi. Hal ini karena
jika akan dilakukan pengukuran pada jarak sebenarnya maka kita tidak akan mudah
melakasanakannya.
Contoh :
Sebuah peta kadaster yang tidak
memiliki informasi skala setelah dilakukan pengukuran diketahui, jarak antara 2
obyek pada peta adalah 4 cm. Sedangkan pada pengukuran jarak antara 2 obyek
sebenarnya di lapangan diketahui 30 meter. Berapakah skala peta tersebut?
S = Js : Jp
S = 30 meter : 4 cm
S = 3000 cm : 4 cm
S = 750 cm
Jadi skala peta tersebut adalah
1 : 750
- Membandingkan dengan peta lain yang sama memiliki skala yang berbeda
Contoh :
Ronnir
mendapatkan sebuah peta wilayah Kecamatan Majapahe tidak mencantumkan informasi
skala. Untuk mengetahui skala peta tersebut kemudian Ronnie membandingkan
dengan peta Kecamatan Majapahe yang lain yang ada informasi skalanya.
Dari hasil perbandingan diketahui jarak antara 2 titik pada peta yang tidak
berskala tersebut adalah 2 cm, sedangkan pada peta yang berskala 1 : 100.000
jarak antara 2 titik yang sama adalah 5 cm. Maka berapa skala peta yang belum
mencantumkan informasi skala tersebut?
P 2 = (J1 : J2) x P 1
P 2 = (5 : 2 ) x 100.000
P 2 = (2,5) x 100.000
P 2 = 250.000
Jadi skala pada peta yang belum
mencantumkan informasi skala tersebut adalah 1 : 250.000
================================================
- Jika peta yang tidak berskala tersebut peta topografi/kontur maka skala peta kita hitung dengan memperhatikan interval antar kontur (Ci – Contour Interval)
Contoh :
Sebuah peta topografi daerah
gunung berapi diketahui memiliki jarak antar garis kontur sebesar 20 m, maka
berapa skala pada peta kontur tersebut?
S = 2.000 x Ci
S = 2.000 x 20
S = 40.000
Jadi skala pada peta kontur
tersebut adalah 1 : 40.000
Selain itu ada cara/ metode untuk memperbesar
dan mempekecil peta ( mengubah skala peta ), yaitu :
a. Menggunakan grid
Memperbesar dan atau
memperkecil peta dengan bantuan grid atau garis-garis koordinat yaitu dengan
memberikan garis khayal pada peta yang terdiri atas garis lintang dan garis
bujur.
Jika gambar suatu daerah diperbesar, berarti
bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperbesar, bilangan
pembagi skala menjadi lebih kecil, dan detail gambar makin banyak. Sebaliknya
jika gambar suatu daerah diperkecil maka bentuk daerah tetap, tetapi ukuran
panjang dan lebar diperkecil, bilangan pembagi skala menjadi lebih besar, dan
detail gambar semakin sedikit. Urutan kerja sebagai berikut:
1.Menentukan daerah yang akan digambar, misalnya menggambar Peta Pulau Jawa, diketahui peta asli skala 1 : 15.000.000 berukuran 40 x 30 cm.
2. Menentukan pembesaran atau pengecilan gambar:
a) Jika skala daerah yang akan digambar menjadi
1 : 7.500.000 ini berarti peta skala diperbesar 2 kali dan ukuran peta diperbesar
2 kali menjadi 80 x 60 cm.
b) Jika skala daerah yang akan digambar menjadi
1 : 30.000.000, ini berarti skala peta diperkecil ^ kali dan ukuran peta diperkecil
^ kali menjadi 20 x 15 cm.
3. Menarik garis-garis yang sejajar garis tepi peta asli, sehingga terbentuk petak-petak. Jarak antargaris disesuaikan dengan ukuran pembesaran atau pengecilan. Misalnya jika peta asli berukuran petaknya 4 x 4 cm maka peta yang baru 8 x 8 cm jika diperbesar, menjadi 2 x 2 cm jika diperkecil.
4. Melakukan langkah yang sama seperti tahap 3 pada kertas lain yang dipersiapkan untuk memindahkan gambar.
5) Meniru pola garis yang membentuk gambar daerah dalam peta asli pada kertas yang sudah dipersiapkan. Penarikan arah garis disesuaikan dengan titik-titik potong antara garis yang membentuk gambar daerah dengan garis-garis yang membentuk petak-petak pada peta asli.
Setelah tiruan gambar daerah pada peta selesai dilakukan, tahap terakhir ialah melengkapi bagian-bagian (komponen-komponen) peta pada gambar yang baru.
Contoh:
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala peta tersebut menjadi 1 : 50.000.
b. Fotocopy
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala peta tersebut menjadi 1 : 50.000.
b. Fotocopy
Cara yang harus kamu
lakukan yaitu dengan memfotocopy peta tersebut. Bila kamu ingin memperbesar
peta maka gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Sebelum
difotocopy, usahakan peta yang akan diperbesar skalanya sudah dirubah dalam
bentuk skala garis atau batang, agar perubahan hasil peta yang diperbesar akan
sesuai dengan perubahan
skalanya. Akan tetapi, jika masih dalam bentuk
skala angka maka akan sangat sulit menyesuaikannya.
c. Menggunakan alat pantograph
Selain dengan
memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar dan memperkecil peta, maka
dapat menggunakan alat pantograf.
Pantograf alat untuk memperbesar dan memperkeil
skala peta (Sumber: Koleksi penulis, 2006)
Pantograf dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama.
Pantograf dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama.
Skala pada ketiga sisi
tersebut dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil
peta.
Pada alat ini juga digunakan formulasi yaitu:
Setelah didapat besarnya skala faktor, kemudian pantograf diatur sehingga masing-masing lengan pantograf memiliki skala faktor sama dengan 20. Selanjutnya peta yang akan diperbesar letakkan di tempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat atau dijiplak.
Merubah
Jenis Skala
Dalam
merubah suatu skala kejenis skala yang lain harus tetap pegangan pada arti dan
maksud dari masing-masing skala.
Misalnya:
Suatu peta yang menggunakan skala pecahan atau skala angka 1:250.000, kemudian skala tersebut ingi dirobah kedalam bentuk skala grafik dan skala inci.
Suatu peta yang menggunakan skala pecahan atau skala angka 1:250.000, kemudian skala tersebut ingi dirobah kedalam bentuk skala grafik dan skala inci.
1.
Skala grafik
1 cm
jarak di peta = 250.000 cm jarak di permukaan bumi (lapangan), atau 1 cm di
peta 2,5 km di permukaan bumi. Sekarang skala grafiknya digambar dengan
masing-masing berjarak tiap 1 cm menunjukkan 2,5 km di permukaan bumi atau 2 cm
menjukkan 5 km di permukaan bumi.

2.
Skala Inci terhadap mil
Dari
skala numerik dapat dinyatakan bahwa:
1 inci
jarak di peta =
250.000
inci di permukaan bumi. Oleh karena 1 mil = 63.000 inci maka:
1 inci di peta = x 1 mil= 3,95 mil
1 inci di peta = x 1 mil= 3,95 mil
= 4 mil
(dibulatkan)
Jadi,
skala incinya ditulis : 1 Inch to 4 miles
Memperbesar
dan Memperkecil Skala
Skala
dapat dirubah sesuai dengan ukuran yang diinginkan, melalui beberapa cara
yaitu:
1.
Fotografi
Peta
yang akan diperbesar atau diperkecil dipotret menjadi klise (negatif) kemudian
diafdruk untuk menjadi positif kembali. Pembesaran atau pengecilan distel pada
jarak dan diafragma antara kamera dengan peta. Peta yang akan dirobah skalanya
dengan metode fotografi sebaiknya menggunakan skala grafik, karena dengan
pembesaran dan pengecilan skalanya tetap nilainya sebanding. Metode ini juga
dapa dilakukan dengan menggunakan mesin fotokopi dengan mengatur brapa kali
pembesaran atau pengecilan pada mesin tersebut.
2.
Square
Method
Peta
yang akan dirobah skalanya diberi garis-garis petak dimana pada kertas gambar
tempat menyalin petak tersebut dibuat sesuai dengan yang diinginkan.
Misalnya:
Suatu peta dasar berskala 1 : 50.000, dengan diberi peta-petak yang sisinya = 1 cm. peta tersebut akan diperkecil menjadi skala 1 : 100.000 dan diperbesar menjadi skala 1 : 25.000, maka petak yang harus dibuat pada kertas gambar dengan sisi adalah:
L pt = Sps/Spt x L ps
Misalnya:
Suatu peta dasar berskala 1 : 50.000, dengan diberi peta-petak yang sisinya = 1 cm. peta tersebut akan diperkecil menjadi skala 1 : 100.000 dan diperbesar menjadi skala 1 : 25.000, maka petak yang harus dibuat pada kertas gambar dengan sisi adalah:
L pt = Sps/Spt x L ps
Dimana:
L pt = Besar sisi petak pada peta yang dicari
L pt = Besar sisi petak pada peta yang dicari
S ps =
Skala peta dasar
S pt = Skala
peta yang di cari besar sisi petaknya
L ps =
Besar sisi petak pada peta dasar
Apabila peta diperkecil:
Sisi
petak peta baru = 50.000/100.000x 1 cm
= 0,5 cm
Apabila peta diperbesar:
Sisi
petak peta baru = 50.000/25.000 x 1 cm
= 2 cm
3.
Pentograf
Pentograf adalah sebuah alat yang digunakan untuk memperbesar atau memperkecil skala peta. Cara kerja alat ini bergerak dengan posisi paralellogram (gerakakn sejajar). Alat ini paling banyak digunakan dalam pekerjaan merobah skala peta. Pentograf terdiri dari berbagai macam ukuran dari yang kecil sampai yang sangat besar.
Pentograf adalah sebuah alat yang digunakan untuk memperbesar atau memperkecil skala peta. Cara kerja alat ini bergerak dengan posisi paralellogram (gerakakn sejajar). Alat ini paling banyak digunakan dalam pekerjaan merobah skala peta. Pentograf terdiri dari berbagai macam ukuran dari yang kecil sampai yang sangat besar.
4.
Fotostat
Memperbesar atau memperkecil skala dengan fotostat biasa juga disebut sketschmaster. Salah satu instrumet dalam jenis ini adalah camera lucida.
Memperbesar atau memperkecil skala dengan fotostat biasa juga disebut sketschmaster. Salah satu instrumet dalam jenis ini adalah camera lucida.
Proses
kerja alat ini adalah memantulkan sinar melalui sebuah prisma yang membawa
bayangan peta yang akan diperbesar/diperkecil. Pada bayangan inilah dapat kita
gambar peta yang diinginkan.
Menentukan
Skala
Sering
kita menemukan peta yang amak dibutuhkan, tetapi dalam peta tersebut tidak dicantumkan
skalanya. Supaya peta itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan terutama
yang menyangkut data tentang ukuran panjang/jarak dan luas maka peta tersebut
harus diberi skala. Persoalan ini bagaimana caranya ?
Ada beberapa cara untuk menentukan skala peta yang tidak
mencantumkan skalanya yakni:
1.
Peta
yang bersangkutan dibandingkan dengan peta-peta atau potret udara yang
mempunyai skala
Misalnya:
Kita mengambil jarak 2 titik mislanya A – B pada peta yang tidak berskala. Jarak kedua titik tersebut diukur dengan mistar, misalnya 5 cm
Kita mengambil jarak 2 titik mislanya A – B pada peta yang tidak berskala. Jarak kedua titik tersebut diukur dengan mistar, misalnya 5 cm
Langkah
berikutnya kita lihat pada peta yang mempunyai titik A – B yang mempunyai
skala, misalnya 1 : 100.000. dan setelah diukur jarak A – B pada peta misalnya
10 cm. dengan demikian skala peta dapat ditentukan dengan formula, yaitu:
S pt = Lps/Lpt x S ps
Dimana:
S pt : Skala peta yang dicari
S pt : Skala peta yang dicari
L ps :
Jarak pada peta yang mempunyai skala
L pt :
Jarak pada peta yang tidak mempunyai skala
S ps :
Skala peta yang ada
S pt =
10/5x 100.000
=
200.000
Jadi,
Skalanya yaitu 1 : 200.000
2.
Dengan
membandingkan titik-titik di peta dengan titik-titik di lapangan yang sama,
yang jaraknya telah diketahui
Bila kita menentukan peta yang tidak berskala, maka cara
menentukan skalanya yaitu:
Mula-mula ambil jarak 2 titik misalnya titik C – D pada peta yang tidak berskala, jarak C – D pada peta ini diukur dngan mistar, misalnya 4 cm. titik C – D pada peta tersebur kita cek di lapangan dan diukur beberapa jaraj sesungguhnya, misalnya jarak C – D = 2 km atau 200.000 sm. Skala peta dapat ditentukan dengan membandingkan kedua jarak tersebut dengan formula:
Mula-mula ambil jarak 2 titik misalnya titik C – D pada peta yang tidak berskala, jarak C – D pada peta ini diukur dngan mistar, misalnya 4 cm. titik C – D pada peta tersebur kita cek di lapangan dan diukur beberapa jaraj sesungguhnya, misalnya jarak C – D = 2 km atau 200.000 sm. Skala peta dapat ditentukan dengan membandingkan kedua jarak tersebut dengan formula:
S pt = Lpt/Lm
Dimana:
S pt : Skala peta yang dicari
S pt : Skala peta yang dicari
L pt :
Jarak pada peta yang tidak mempunyai skala
L m : Jarak
Sesungguhnya di lapangan
S pt =
4/200.000
=
1/50.000
Atau = 1
: 50.000
Jadi, skala
peta yang dicari 1 : 50.000
3.
Dengan
menghitung 2 buah garis paralel/meridian
Ada dua
cara dalam menghitung jarak 2 buah garis berdasarkan grid yang digunakan yaitu:
• Geography
Grid
Suatu
peta tidak berskala tetap mempunyai Geography Grid dapat ditentukan skalanya
dengan menghitun jarak dua garis paralelnya. Sepertti diketahui bahwa 1°
lintang = 69 mil atau 111,04446 km
Misalkan:
* Jarak
antara garis paralel 41°00’00” LU dengan garis paralel 41°05’00” LU = 5 cm
* Ini berarti jarak 5 cm ini sama dengan 00°05’. Sehingga jarak 1°=12 x 5 cm = 60 cm (karena 5 menit =1/12°)
* Ini berarti jarak 5 cm ini sama dengan 00°05’. Sehingga jarak 1°=12 x 5 cm = 60 cm (karena 5 menit =1/12°)
* 1° =
60 cm sama dengan 111,04 km (dibulatkan 111 km ) arak sesungguhnya adalah
11.100.000 cm.
* Karena
60 cm = 11.100.000 cm maka skala dapat dihitung yakni:
=
60/11.100.000
=
1/185.000
Jadi,
skala peta yang dicari adalah 1 : 185.000Ø
• Militairi Grid
Seperti yang kita ketahui bahwa Militairi Grid terdiri dari
garis-garis yang diberi angka dalam ribuan meter (biasa juga dinyatakan dalam
yard), maka dalam menentukan skala maka kita dapat memilih 2 garis yang kita
kehendaki. Berdasarkan perbedaan angka antara kedua garis tadi kita dapat
mengetahui jarak sesungguhnya di lapangan karena angka-angka jarak tertera pada
garis tersebut, dan dengan mengukur jarak antara kedua garis tadi pada peta
kita akan dapat menentukan skalanya.
Misalnya:
* Pertama kita memilih dua garis militairi grid misalnya grid 787000 m East dan 788000 m East.
* Pertama kita memilih dua garis militairi grid misalnya grid 787000 m East dan 788000 m East.
*
Perbedaaanya = 1000 meter, 1000 meter ini berarti jarak sesungguhnya di
permukaan bumi
* Kita ukur jarak kedua garis tersebut di atas peta misalkan 2 cm
* Kita ukur jarak kedua garis tersebut di atas peta misalkan 2 cm
* Kalau
2 cm di peta menunjukkan 1000 meter di permukaan bumi, maka skalanya:
= 2 cm/1.000 m
= 2 cm/1.000 m
= 2
cm/100.000 cm
=
1/50.000
Jadi,
skala peta yaitu 1 : 50.000
4.
Dengan
menghitung Interval kontur (interval contur)
Bila suatu peta mempunyai kontur interval (interval contur), maka
skalanya dapat ditentukan dengan rumus
Skala = 2000 x C.I
Karena
kontur Interval
C.I = 1/2.000 x Skala
5. Langkah-Langkah
Kerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam praktikum
kartografi untuk
memperbesar dan memperkecil peta yaitu peta pengggunaan
lahan.
1.
Menyiapkan
alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam mengamati peta tematik.
2.
Setelah
menyiapkan semuanya, kemudian menyiapkan dan membuka peta tematik yang akan
diamati dan dianalisis terlebih dahulu.
3.
Kemudian
mengamati peta tematik tersebut dan berdiskusi bersama teman satu kelompok.
4.
Setelah
mengamati peta tematik tersebut, kemudian membuat peta penggunaan lahan dikerta
HVS.
5.
Setelah
menggambar peta tematik, kemudian mengkreasikannya.
6. Kemudian setelah itu, mulailah memperbesar dan
memperkecil peta dengan menggunakan phantograf dan grid.
7. setelah itu, mulai mengamati dan menganalisis peta
tematik tersebut dan kemudian membuat laporan hasil dari praktikum.
6.
Hasil
dan Pembahasan
Hasil
Pembahasan
Adapun hasil akhir dari praktikum ini adalah peta
tematik bentuk lahan pada sebagian wilayah. Untuk itu langkah pertama yang dilakukan
adalah pengamatan dan pembatasan daerah objek praktikum.
yang
pertama Menggunakan grid
Memperbesar dan atau
memperkecil peta dengan bantuan grid atau garis-garis koordinat yaitu dengan
memberikan garis khayal pada peta yang terdiri atas garis lintang dan garis
bujur.
Jika gambar suatu daerah diperbesar, berarti bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperbesar, bilangan pembagi skala menjadi lebih kecil, dan detail gambar makin banyak. Sebaliknya jika gambar suatu daerah diperkecil maka bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperkecil, bilangan pembagi skala menjadi lebih besar, dan detail gambar semakin sedikit. Urutan kerja sebagai berikut:
Jika gambar suatu daerah diperbesar, berarti bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperbesar, bilangan pembagi skala menjadi lebih kecil, dan detail gambar makin banyak. Sebaliknya jika gambar suatu daerah diperkecil maka bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperkecil, bilangan pembagi skala menjadi lebih besar, dan detail gambar semakin sedikit. Urutan kerja sebagai berikut:
1.Menentukan daerah yang
akan digambar, misalnya menggambar Peta Pulau Jawa, diketahui peta asli skala 1
: 15.000.000 berukuran 40 x 30 cm.
2. Menentukan pembesaran atau pengecilan gambar:
a) Jika skala daerah
yang akan digambar menjadi 1 : 7.500.000 ini berarti peta skala diperbesar 2
kali dan ukuran peta diperbesar 2 kali menjadi 80 x 60 cm.
b) Jika skala daerah
yang akan digambar menjadi 1 : 30.000.000, ini berarti skala peta diperkecil ^
kali dan ukuran peta diperkecil ^ kali menjadi 20 x 15 cm.
3. Menarik garis-garis yang sejajar garis tepi peta asli, sehingga terbentuk petak-petak. Jarak antargaris disesuaikan dengan ukuran pembesaran atau pengecilan. Misalnya jika peta asli berukuran petaknya 4 x 4 cm maka peta yang baru 8 x 8 cm jika diperbesar, menjadi 2 x 2 cm jika diperkecil.
4. Melakukan langkah yang sama seperti tahap 3 pada kertas lain yang dipersiapkan untuk memindahkan gambar.
5) Meniru pola garis yang membentuk gambar daerah dalam peta asli pada kertas yang sudah dipersiapkan. Penarikan arah garis disesuaikan dengan titik-titik potong antara garis yang membentuk gambar daerah dengan garis-garis yang membentuk petak-petak pada peta asli.
Setelah tiruan gambar daerah pada peta selesai dilakukan, tahap terakhir ialah melengkapi bagian-bagian (komponen-komponen) peta pada gambar yang baru.
Contoh:
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala peta tersebut menjadi 1 : 50.000.
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala peta tersebut menjadi 1 : 50.000.
Yang kedua Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid untuk memperbesar
dan memperkecil peta, maka dapat menggunakan alat pantograf.
Pantograf alat untuk memperbesar
dan memperkeil skala peta (Sumber: Koleksi penulis, 2006)
Pantograf dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama.
Pantograf dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama.
Skala pada ketiga sisi tersebut dapat
diubah-ubah sesuai kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta.
Pada alat ini juga digunakan formulasi yaitu:
Setelah didapat besarnya skala faktor, kemudian pantograf diatur sehingga masing-masing lengan pantograf memiliki skala faktor sama dengan 20. Selanjutnya peta yang akan diperbesar letakkan di tempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat atau dijiplak.
Sebenarnya
apa yang saya tulis ini bukanlah hal yang baru dalam bidang perpetaan. Seperti
yang telah banyak diketahui khalayak, bahwa peta merupakan gambaran sebagian
atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diskalakan. Apa gunanya
skala. Kegunaannya adalah untuk membuat proporsi dari tiruan itu memiliki
perbandingan yang sama dengan obyek aslinya. Jadi apakah skala peta itu?, skala
peta secara sederhana pengertiannya adalah perbadingan antara ukuran dipeta
dengan ukuran sebenarnya. Kemudian, apakah yang menggunakan skala ini hanya seniman peta saja?. Tentu tidak.
Skala ini tidak hanya digunakan kalangan seniman peta saja, tetapi juga dipergunakan oleh teman-teman yang menekuni bidang arsitektur, sipil, geodesi dan bidang teknik lainnya.Penerapan skala ini juga tidak hanya dipeta saja, tetapi yang saya tahu juga diterapkan pada beberapa jenis mainan anak. Saya jadi teringat kalau ternyata mobil-mobilan yang dilengkapi dengan remote control (RC) itu mencantumkan skala pada kotak pembungkusnya. Kalau pada mobil-mobilan RC yang sering saya pergunakan untuk refreshing diwaktu luang itu memiliki skala 1:24. Apa artinya?. Artinya adalah ukuran mobil-mobilan RC yang saya miliki itu 1/24 dari ukuran aselinya. Kebetulan mobil-mobilan RC milik saya itu bertipe SUV (Sport Utility Vehicle). Jadi kalau mobil-mobilan saya itu dalam ukuran sebenarnya kira-kira akan sebesar Mazda CX-9 atau Toyota Land Cruiser. Itu kalau skala diterapkan pada mobil-mobilan. Kemudian bagaimana kalau dipeta?.
Kalau
anda mencermati sebuah peta yang dipublikasikan, dapat dipastikan ada informasi
skala berupa angka (disebut skala numerik) atau skala batang/skala grafis/scale
bar. Skala memang menjadi informasi standard yang keberadaannya sangat penting.
Bila informasi skala pada peta tersebut berupa skala numerik, maka akan
dituliskan dalam angka, misalnya 1: 25.000 (dibaca satu dibanding duapuluh lima
ribu). Untuk skala batang biasanya digambarkan seperti yang ada pada tulisan
saya sebelumnya disini .
Apakah
makna dari skala 1:25.000 pada peta tersebut?. Makna dari skala tersebut adalah
1 centimeter (cm) jarak dipeta mewakili jarak 25.000 cm pada kondisi/keadaan
sebenarnya. Berapa kilometer (km) jarak itu?. Perlu diingat bahwa 1 km = 1000
meter (m), kemudian 1 m = 100 cm. Jadi dengan mengikuti ketentuan tersebut,
pada peta dengan skala 1:25.000, jarak 1 cm dipeta itu mewakili jarak 0,25 km
atau mewakili jarak 250 m sebenarnya. Mudahkan memahaminya?
Selanjutnya, ada pengalaman menarik berkaitan dengan skala yang sering saya jumpai bila memberikan pelatihan yang berkaitan dengan peta, seperti GPS dan GIS. Seringkali peserta pada awalnya salah pengertian mengenai skala ini. Khususnya untuk skala numerik atau skala angka. Seringkali besarnya angka membuat mereka salah memahami. Misalnya pada skala peta 1:12.500 dan skala peta skala 1:25.000. Pada obyek yang sama, pada skala berapa obyek itu digambarkan lebih besar dan lebih detil?. Kalau pengertian skala diatas telah dimengerti, tentu anda akan sepakat bahwa pada skala peta 1:12.500 akan memberikan gambaran obyek yang lebih detil. Mengapa?,karena perbandingan ukuran antara obyek sebenarnya dengan yang ada dipeta jauh lebih besar sehingga menghasilkan proporsi yang lebih besar pula bila obyek itu digambarkan. Hasilnya obyek tentu digambarkan dengan lebih detil dan rinci.
KEGUNAAN SKALA
Untuk Menghitung Jarak Suatu Tempat
Contoh:
Jarak kota A dan B di peta = 5 cm,sedangskala peta 1 : 200.000. Berapakah jarak kota A sampai B?
Jawab: Jarak kota A sampai B = 5 X 200.000 = 1.000.000 cm = 10 km
Jarak kota A dan B di peta = 5 cm,sedangskala peta 1 : 200.000. Berapakah jarak kota A sampai B?
Jawab: Jarak kota A sampai B = 5 X 200.000 = 1.000.000 cm = 10 km
B. Untuk Menghitung Luas Wilayah
Apabila bentuk wilayah yang akan diukur tidak
beraturan, maka luas wilayah dapat diukur dengan beberapa cara:
1). Pembuatan kisi-kisi atau kotak
Rumusnya: Jumlah kotak x 1cm2 x
(skala)2
2). Pembuatan garis potong
Rumusnya: Jumlah kotak (p x L) x (skala)2
3). Alat pengukur luas (planimeter)
7.
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kartografi ini adalah bahwa Salah
satu hal yang penting pada setiap peta adalah skala. Secara definitif skala
peta merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan atau pada objeknya sendiri. Jarak di lapangan yang
dimaksudkan adalah jarak horizontalnya.
Skala
adalah perbandingan antara jarak dua buah titik (tempat) di peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Skala merupakan bagian yang sangat penting dalam
peta, oleh karena itu skala harus tercantum pada peta. Hanya dengan bantuan
skala orang dapat memperoleh ukuran jarak, dan luas wilayah dari peta yang
bersangkutan. Skala dapat berujud skala angka maupun skala grafis.
Beberapa cara/ metode dalam menyatakan skala :
1. Skala
Angka/Skala Pecahan (Numerical Scale).
2. Skala
Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata.
3. Skala
Garis (Line Scale)/Skala Grafik (Graphical Scale) / Skala Batang (Bar Scale)/
Skala Jalan (Road Scale)
Ada beberapa cara yang
digunakan dalam mencari skala pada suatu peta yang skalanya tidak tercantum,
yaitu :
1. Membandingkan dengan
peta lain yang cakupan daerah nya sama dan ada skalanya.
2. Membandingkan suatu
jarak horizontal di lapangan dengan jarak yang
mewakilinya pada peta.
3. Memperhatikan garis
kontur ( countour interval= c.i ), terutama pada peta topografi skala besar-
medium.
4. Menghitung jarak pada
meridian di peta.
8. Daftar
Pustaka
Ansari,
Baharuddin. 2002. Bahan Kuliah Pelengkap Kartografi Dasar: Jurusan Geografi
FMIPA UNM. Makassar. ( Kamis 17 Mei, 2012, 20.30 WIB)
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/14/pengetahuan-peta/( Kamis 17 Mei, 2012, 20.30 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar