Minggu, 27 Juli 2014

PERKEMBANGAN OSEANOGRAFI DI DUNIA DAN DI INDONESIA



PERKEMBANGAN OSEANOGRAFI DI DUNIA DAN DI INDONESIA
1.      SEJARAH PERKEMBANGAN DI DUNIA
Pengantar Sejarah Oseanografi
Oseanografi dapat dikatakan sebagai salah satu ilmu pengetahuan terbaru, namun ilmu cabangnya jika diaplikasikan dapat mempelajari dan merekam kejadian beberapa puluh tahun yang lalu. Sejarah perkembangan ilmu ini diawali dari pelayaran pertama, para navigator dan ahli kelautan mulai memperhatikan berbagai hal tentang laut antara lain pasang surut, badai, arus dan  gelombang yang membawa dan menggerakkan rakit mereka selama berada di lautan. Selain mengamati sifat fisik dari laut, mereka juga mengamati kondisi biota yang hidup di laut terutama ikan. Mereka menangkap ikan untuk dimakan, namun tidak menggunakan air laut untuk diminum karena mereka tau air laut itu asin dan tidak dapat diminum.
Pada mulanya pengetahuan tentang laut dibicarakan dari mulut ke mulut selama ribuan tahun lalu dari mitos dan legenda yang ada. Tapi pada 850 SM para naturalis dan filsuf mulai mancoba memahami tentang badan laut dari daratan. Karena orang hanya dapat melihat laut tanpa ujung garis pantainya (dari darat), maka orang berpendapat dan percaya bahwa dunia itu datar. Namun hal ini terpatahkan dengan adanya pelayaran yang dilakukan oleh Columbus pada tahun 1400-an.
Columbus menyatakan bumi ini bulat dan ¾ nya diselimuti oleh lautan.
Selanjutnya, oseanografi modern mulai dijadikan ilmu pengetahuan sejak 130 tahun yang lalu yaitu pada akhir abad ke-19. Amerika, Inggris dan Eropa meluncurkan ekspedisi untuk mengeksplorasi arus laut, dasar laut dan kehidupan laut. Ekspedisi Challenger tahun 1872-1876 merupakan ekspedisi ilmiah pertama yang menjelajahi lautan dunia dan dasar lautnya.
 Pelaut Polinesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimuhx3BPUjBGBseuLwIgsnNOAjaXbF2EoXjNwY61JM8lg7-wf3QLVjpmLvwKWT_UbM4GRfY6eefcIDXVLTrlp9ZT4ufzMik1zF4TzQlorcYney8eePHnVtbGOoBoZH39S7jMn4jSS9YFeU/s400/3+polinesia.gif 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtfpun0wrA53svaGMOfTfc3UUqOtMgTo8YykG7hBN24EqaAEGToYexfLwr17TAdW6h-Rfu_N_TCy8yAlaOTwwjE7q0gB3RzZO4r1MQ9GS5OElHHET4BwrD3YfAPhB6tYeDHJSaNtc2PUVH/s320/1+polynesia.gif
Gambar 1. Peta Polinesia
Sekitar 30.000 tahun yang lalu, di sepanjang garis pantai barat Samudra Pasifik -sekarang diantara Australia dan Cina- orang-orang mulai bermigrasi ke arah timur melintasi hamparan Samudra Pasifik. Migrasi ini dilakukan karena adanya perang suku, bencana alam dan wabah penyakit. Selanjutnya orang Polinesia ini menjajah pulau-pulau di selatan dan barat Pasifik, dari New Guinea di barat ke Fiji dan Samoa di tengah selama 25.000 tahun lamanya. Mengapa demikian..? Timbul pertanyaan: “ Bagaimanakan orang Polinesia dapat berlayar menempuh jarak ribuan mil tanpa kompas atau alat navigasi yang modern..?
Hal ini menunjukkan bahwa orang Polinesia sanagt mengamati oseanografi dan hidup harmoni dengan laut. Mereka mengamati keadaan laut selama berlayar, seperti keberadaan burung dan kehidupan yang lainnya. Mereka juga merupakan orang pertama yang menggunakan astronomi bintang untuk menavigasi mereka melewati laut. Mereka juga merupakan orang pertama yang membuat peta navigasi atau disebut stick chart.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKD2dPDi8691p3fmRPrPbrsqVpmo2O9jf4w7hJW2El8zf5gr_mT2amGxDnfmoSwx9kGRAfevMsscADEGTAoZfRnyYIj77tVmDI_jOMcsnTAzEbr5HF1r1Goa31rVHGcf7yiQUb9Km_cZFt/s320/2+kapal+polinesia.jpg
Gambar 2. Lukisan dari Hokule'a, perahu Polinesia tradisional oleh seniman Greg Taylor dari Pengiklan Honolulu
Laut Mediterania dan Mitos Kuno tentang Samudra

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt0Q-Gjrugl8fwPITQU_y-WmSU4y7QQZTvmoPwMOR9hOTcv7nGpbnuebmKi95YUAnzCSxrFSKDTE_NmdZlwn3gTCrjKhYbBa_4y1ueDHEA5F8C1RD1c0qYr9sAkSAbfM6TxRbuHYtSJBBX/s400/6+mediterania.gif
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdP5yHAnPXyONtpF_N_JawTZ8qYO7bvsLviVkMpBWk6nuYQ-hShXp7E2LD_Kar3GFlfjwCCS8PyDdBsyNY9qkYalnmeZdDhCsxY1zBHWms6wNf5WKXJoA7KQN8UpllX7AXSvUGtxgWkwf4/s320/4+peta+mediterania.jpg
Gambar 3. Peta Laut Mediterania yang dibuat pada 1595 oleh Abraham Ortelius, seorang pembuat peta Belanda.
Orang-orang yang tinggal di sekitar Laut Mediterania mulai menjelajahi laut Pelaut dari Mesir dan Fenisia memetakan garis pantai daerah untuk membangun beberapa rute perdagangan. Pada awal peradaban Mediterania, termasuk orang-orang Yunani, telah banyak mitos yang berkembang termasuk dewa dan dewi yang memerintah atas alam, seperti Poseiden dengan tritonnya. Legenda Mediterania, seperti Jason dan Argonauts, juga terlibat petualangan di laut besar dan berbahaya. Banyak  peta lautan dan garis pantai yang berasal dari daerah ini. Para pedagang Mediterania membuat peta untuk membantu mereka mendapatkan jalur pelayaran yang tepat untuk bolak-balik ke berbagai kota di pantai Mediterania.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOfzKRRs-HsHQU7l7pNo4R3pVF0AGsnK9C8dbpARMokZBRKffldpwnu25sTd2Xwx_q4pYniJa2I6h5D6z1UNcPE98Q85c38b-ApZMW5EJlOMQcyf5HgCN3PwJGPjkscpHMJCF8eAO5vMCw/s400/5+kapal+mediterania.jpg
Gambar 4. Contoh kapal yang digunakan oleh Romawi dan Mesir di Laut Tengah
Sekitar 2.900 tahun yang lalu, orang Yunani mulai keluar dari Mediterania melewati Selat Gibraltar di ujung barat Laut Mediterania, yang memisahkan Eropa dari Afrika, dan Mediterania dari Samudra Atlantik. Hanya di luar Selat Gibraltar, para pelaut Yunani dapat melihat bagaiman pergerakan arus kuat yang bergerak dari utara ke selatan. Karena pelaut hanya melihat arus sungai, mereka berpikir arus kuat itu hanya bagian lain dari sungai yang lebih besar. Kata Yunani untuk sungai adalah okeano, yang merupakan akar dari kata laut.
Eksplorasi Voyages dan Ilmu Pengetahuan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3ZVyieXrnZifxjhaih7RPHj3qcPqywRFvNFfu6bbeVOGA6KbtZZ8uOJ8tWt5FIoktVkKu1_0-LEWtwd2TEct7mbWrMFVkCu_5ynyUb6lwfc1cOySwk1zYgRCadMw0wp2Bgy0Xd5YXbN_0/s400/7+voyagee.gif
Sekitar 650 tahun yang lalu, penjelajah Eropa berlayar ke laut untuk menemukan rute perdagangan yang lebih cepat menuju kota-kota di Asia dan Eropa. Pangeran Henry seorang navigator dari Portugal mengakui pentingnya lautan untuk niaga dan kemudian mendirikan pusat belajar ilmu kelautan. Ini merupan lembaga oseanografi pertama.
Pada akhir tahun 1400-an Cristopher Columbus menjadi orang Eropa pertama yang berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik. Dan pada awal tahun 1500-an berlanjut dengan pelayaran Ferdinand Magellan mengelilingi dunia. Awal tahun 1700-an beberapa negara Eropa (Spanyol, Inggris, Prancis) berusaha memperluas kekuasaan mereka hingga ke Hindia Timur melalui jalur lautan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjOAnAfjv7wirCCnnrz6275mxziGV7qx2_oA1iMzmM-jJ36Zwr0S12imX-eijljzOhBJ5YrHTLjVpVmjB2WRw8BE_JMuiHEKwD9-vZUH-UAKwFufpt-LR0qUBMqWVzOzZgB9IaG_DuhNle/s1600/8+ferdinand.jpg
Gambar 5. Ferdinand Magellan
Perjalanan yang paling terkenal yaitu pada tahun 1768 ketika HMS Endeavour meninggalkan Inggris dan berlayar dibawah pimpinan Kapten James Cook. Lebih dari 10 tahun James Cook telah memimpin tiga ekspedisi mengelilingi dunia dan membuat peta dari berbagai daerah termasuk Australia, Selandia Baru dan Kepulauan Hawaii. Dia adalah pelaut ulung, navigator dan ilmuwan yang selalu mengamati setiap perjalanan pelayarannya dengan tajam. Dialah yang menyatakan bahwa kekurangan vitamin C bagi para nelayan merupakan faktor yang menyebabkan banyak nelayan meninggal selama pelayaran. Sehingga Cook selalu berlayar dengan membawa bekal berupa acar kubis yang kaya akan vitamin C.
Selain sejarah para pelaut yang panjang, sejarah lainnyapun ditorehkan oleh Harrison seorang pembuat lemari berkebangsaan Inggris. Diawali pada tahun 1728, Harrison membuiat jam pendulum untuk membantu mengetahui waktu, namun jamnya tidak berfungsi dengan baik pada kapal yang sedang berlayar. Pada 1736 Harrison membuat jam dengan pegas bukan dari pendulum dan berhasil. Akhirnya dengan alat ini pelaut dapat mengetahui waktu dan jarak barat atau timur dari meridian utama (0 derajat bujur). Jam yang terakhir ini telah diuji dalam pelayaran dari Inggris ke Jamaika dan dapat berfungsi dengan baik.
Manusia tertarik pada lautan dapat ditinjau kembali pada permulaan zaman peradaban manusia, ketika pengetahuan tentang dunia dibatasi pada negara-negara dimana kapal-kapal pelaut dapat pergi dan kembali. Pada waktu itu bentuk dari peta sangat penting artinya. Dimana bentuk peta ini menjadi makin tepat begitu pelayaran menyeberangi lautan makin lama makin menempuh jarak yang jauh dan sering dilakukan.
Pada abad keempat sebelum Masehi seorang sarjana terkemuka bangsa Yunani, Aristoteles telah melakukan suatu penelitian yang mendetail mengenai hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan laut. Dimana dia secara cermat menjelaskan dan mengklasifikasikan organisme tersebut. Akhirnya pada abad kesatu sebelum Masehi hubungan antara pasang dan letak dari bulan telah dimengerti oleh manusia untuk pertama kali. Pengertian ini mendorong manusia mampu untuk membuat ramalan yang tepat.
Pelayaran-pelayaran besar juga sama pentingnya dalam memetakan garis pantai dan lautan-lautan dunia dalam perkembangan sejarah berikutnya. Sebagai contoh, Ferdinando Magelhaens telah mengadakan suatu pelayaran mengelilingi dunia pada abad keempat belas setelah Masehi. Dia telah membuktikan bahwa bumi ini berbentuk bulat, tidak datar seperti yang diperkirakan oleh orang banya pada waktu sebelumnya. Pada abad kedelapan belas seorang bangsa inggris yang bernama James Cook membuat seluruh peta dari lautan Pasifik dan memperlihatkan adanya sebuah daratan yang terletak pada bagian Selatan Kutub yang selalu tertutup oleh es. Beberapa ekspedisi oseanografi penting lainnya telah dilakukan oleh Challenger(1872-1875), Gazelle (1874-1876), Vitiaz (1886-1889), dan Meteor (1925-1927).
Ekspedisi Challenger khususnya telah membuat sebuat bantuan tambahan pengetahuan yang penting. Dimana mereka telah mengadakan pelayaran sejauh 68.890 mil laut, membuat 492 kali pengukuran kedalaman, 133 kali pengambilan contoh dasar laut dan mengumpulkan data-data iklim, arus laut, suhu laut, komposisi air laut dan contoh-contoh sedimen dasar dari 362 statiun penelitian yang berbeda.
Pada saat ini ilmu oseanografi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkembang secara cepat dan membutuhkan ongkos yang mahal dan sering bersangkutan dengan kerjasama internasional. Kapal-kapal penelitian oseanografi sekarang telah dilengkapi dengan alat-alat rumit yang dapat mengumpulkan data fisika, kimia dan biologi secara cepat, tepat dan jelas.
Data dan inforamasi dari satelit yang selalu mengelilingi bumi juga menjadi begitu penting artinya dalam melengkapi data-data tentang gejala arus laut dan pertukaran panas dimana hal ini merupakan suatu pekerjaan yang sulit untuk dilakukan dimasa lalu.
Sebagai cabang ilmu yang masih relatif muda dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya diharapakan ilmu oseanografi dapat berkembang juga dengan cepat sehingga dapat dipergunakan untuk kepentingan manusia dan alam.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/da/Gulf_stream_map.gif/250px-Gulf_stream_map.gif
http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf9/skins/common/images/magnify-clip.png
Peta Arus Teluk oleh Benjamin Franklin, 1769-1770. Sumber: NOAA Photo Library.
Manusia pertama kali memperoleh ilmu mengenai gelombang dan arus laut dan samudra pada zaman prasejarah. Pengamatan terhadap pasang laut dicatat oleh Aristoteles dan Strabo. Penjelajahan samudra modern awal dilakukan untuk kartografi dan hanya terbatas hingga permukaannya saja dan makhluk-makhluk yang terjaring oleh nelayan, meski pada masa itu pengukuran kedalaman laut menggunakan timah sudah dilakukan.
Meski Juan Ponce de León pada tahun 1513 merupakan orang yang pertama kali mengidentifikasi keberadaan Arus Teluk yang dikenal baik oleh para pelaut, justru Benjamin Franklin yang melakukan studi ilmiah pertama mengenai arus ini dan memberi nama "Arus Teluk". Franklin mengukur suhu air pada beberapa pelayarannya melintasi Atlantik dan secara tepat menjelaskan sebab Arus Teluk. Franklin dan Timothy Folger menerbitkan peta Arus Teluk pertama pada tahun 1769-1770.[1][2]
Ketika Louis Antoine de Bougainville (berlayar antara 1766 dan 1769) dan James Cook (berlayar sejak 1768 sampai 1779) melakukan penjelajahan mereka di Pasifik Selatan, informasi mengenai samudra itu sendiri membentuk bagian dari laporan-laporan mereka. James Rennell menulis buku tes ilmiah pertama mengenai arus di samudra Atlantik dan Hindia pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Sir James Clark Ross melakukan penggaungan modern pertama di laut dalam pada tahun 1840, dan Charles Darwin menerbitkan karya ilmiah mengenai terumbu dan pembentukan atol sebagai hasil dari pelayaran kedua HMS Beagle pada tahun 1831-6. Robert FitzRoy menerbitkan empat volume laporan mengenai tiga pelayaran Beagle. Tahun 1841–1842, Edward Forbes melakukan pengerukan di Laut Aegean yang menghasilkan penemuan ekologi laut.
Sebagai pengawas pertama United States Naval Observatory (1842–1861), Matthew Fontaine Maury menghabiskan waktunya untuk mempelajari meteorologi laut, navigasi, dan memetakan angin dan arus kuat. Karyanya tahun 1855, Physical Geography of the Sea, adalah buku teks oseanografi pertama. Banyak negara yang mengirimkan hasil penelitian oseanografi ke Maury di Naval Observatory, tempat ia dan teman-temannya menilai informasi tersebut dan memberikan hasilnya ke seluruh dunia.[3]
Lembah curam di balik landas kontinen ditemukan tahun 1849. Peletakan kabel telegraf transatlantik pertama berhasil dilakukan pada Agustus 1858 yang membenarkan keberadaan pegunungan tengah samudra atau "plato telegraf" bawah laut. Setelah pertengahan abad ke-19, para ilmuwan mulai memproses berbagai informasi baru mengenai botani dan zoologi darat.
Tahun 1871, dengan rekomendasi dari Royal Society di London, pemerintah Britania Raya mendanai sebuah ekspedisi untuk menjelajahi samudra dunia dan melakukan penyelidikan ilmiah. Dengan bantuan tersebut, Charles Wyville Thompson dan Sir John Murray dari Skotlandia meluncurkan penjelajahan Challenger (1872–1876). Hasilnya diteritkan dalam 50 volume yang mencakup aspek biologi, fisika dan geologi. 4.417 spesies baru ditemukan.
Bangsa-bangsa Eropa dan Amerika yang lain juga mengirim ekspedisi ilmiah, termasuk oleh para individu dan institusi swasta. Kapal khusus oseanografi pertama, "Albatros", dibangun tahun 1882. Ekspedisi Atlantik Utara tahun 1910 selama empat bulan yang dipimpin Sir John Murray dan Johan Hjort merupakan proyek penelitian oseanografi dan zoologi laut paling ambisius pada masa itu, dan mendorong terbitnya buku klasik The Depths of the Ocean pada tahun 1912.
Berbagai institusi oseanografi yang berkecimpung dalam ilmu oseanografi didirikan. Di Amerika Serikat, ada Scripps Institution of Oceanography pada tahun 1892, Woods Hole Oceanographic Institution tahun 1930, Virginia Institute of Marine Science tahun 1938, Lamont-Doherty Earth Observatory di Columbia University, dan School of Oceanography di University of Washington. Di Britania Raya, ada sebuah institusi peneilitian besar bernama National Oceanography Centre, Southampton yang merupakan penerus bagi Institute of Oceanography. Di Australia, CSIRO Marine and Atmospheric Research, disebut CMAR, adalah pusat oseanografi terdepan di negara ini. Pada tahun 1921, Biro Hidrografi Internasional (IHB) didirikan di Monako.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7c/Ocean_currents_1911.jpg/225px-Ocean_currents_1911.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf9/skins/common/images/magnify-clip.png
Arus samudra (1911)
Tahun 1893, Fridtjof Nansen membiarkan kapalnya "Fram" membeku di lautan es Arktik. Hasilnya, ia mampu memperoleh data oseanografi serta meteorologi dan astronomi. Organisasi oseanografi internasional pertama dibentuk tahun 1902 dengan nama Dewan Penjelajahan Laut Internasional.
Pengukuran kedalaman laut akustik pertama dilakukan tahun 1914. Antara 1925 dan 1927, ekspedisi "Meteor" menghasilkan 70.000 pengukuran kedalaman lautan menggunakan pemancar gaung ketika menyelidiki Pegunungan Atlantik Tengah. Pegunungan Global Raya yang membentang sepanjang Pegunungan Atlantik Tengah ditemukan oleh Maurice Ewing dan Bruce Heezen tahun 1953, sementara untaian pegunungan di bawah Arktik ditemukan tahun 1954 oleh Arctic Institute of the USSR. Teori penyebaran dasar laut muncul pada tahun 1960 dan dicetuskan oleh Harry Hammond Hess. Proyek Pengeboran Samudra dimulai tahun 1966. Ventilasi laut dalam ditemukan tahun 1977 oleh John Corlis dan Robert Ballard menggunakan kapal selam "Alvin".
Pada 1950-an, Auguste Piccard menemukan batiskap dan menggunakan "Trieste" untuk menyelidiki kedalaman lautan. Kapal selam nuklir Nautilus melakukan perjalanan pertamanya di bawah es menuju Kutub Utara pada 1958. Pada 1962, FLIP (Floating Instrument Platform), sebuah pelampung spar setinggi 355 kaki diapungkan untuk pertama kalinya.
Kemudian, pada 1966, Kongres AS membentuk National Council for Marine Resources and Engineering Development. NOAA ditugaskan menjelajahi dan mempelajari segala aspek oseanografi di Amerika Serikat. Kongres juga membentuk National Science Foundation untuk menghadiahkan dana Sea Grant College kepada para peneliti multi-disiplin dalam bidang oseanografi.[4][5]
Sejak 1970-an, telah muncul berbagai tekanan penerapan komputer berskala besar terhadap oseanografi agar prediksi numerik kondisi lautan dapat dilakukan dan menjadi bagian dari prediksi perubahan lingkungan secara keseluruhan. Sebuah jaringan pelampung oseanografi diapungkan di Pasifik untuk memudahkan peramalan peristiwa-peristiwa akibat El Niño.
Pada 1990, World Ocean Circulation Experiment (WOCE) dilaksanakan yang berlangsung hingga 2002. Data pemetaan dasar laut Geosat mulai tersedia pada tahun 1995.
Tahun 1942, Sverdrup dan Fleming menerbitkan "The Ocean" yang menjadi karya ilmiah terkenal. "The Sea" (tiga volume yang membahas oseanografi gisik, air laut dan geologi) disunting oleh M. N. Hill dan diterbitkan tahun 1962, sementara "Encyclopedia of Oceanography" karya Rhodes Gairbridge diterbitkan tahun 1966.
Hubungan dengan atmosfer
Ilmu yang mempelajari lautan terhubung dengan pemahaman terhadap perubahan iklim global, potensi pemanasan global dan masalah biosfer terkait. Atmosfer dan lautan terhubung karena adanya penguapan dan curah hujan serta fluks termal (dan insolasi matahari). Tekanan angin adalah penggerak utama arus samudra, sementara samudra adalah penyerap karbon dioksida di atmosfer.
Our planet is invested with two great oceans; one visible, the other invisible; one underfoot, the other overhead; one entirely envelopes it, the other covers about two thirds of its surface.
Matthew F. MauryThe Physical Geography of the Seas and Its Meteorology (1855)
Cabang
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/Antarctic_frontal-system_hg.png/250px-Antarctic_frontal-system_hg.png
Sistem frontal oseanografi belahan Bumi selatan
Ilmu oseanografi dibagi menjadi beberapa cabang:
Cabang-cabang ini menggambarkan fakta bahwa banyak oseanograf yang pertama kali dilatih ilmu pasti atau matematika, kemudian fokus kepada penerapan ilmu dan kemampuan interdisipliner oseanografi mereka.[6]
Data yang diperoleh dari kerja keras pada oseanograf digunakan dalam teknik kelautan, dalam desain dan pembangunan pengeboran minyak lepas pantai, kapal, pelabuhan, dan struktur lain yang memungkinkan manusia memanfaatkan lautan dengan aman.
Pengelolaan data oseanografi adalah disiplin ilmu yang menjamin bahwa data oseanografi masa lalu dan sekarang tersedia bagi para peneliti.

Oseanografi terdiri dari dua kata: oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi (bahasa Yunani). Secara sederhana kita dapat mengartikan oseanografi sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti kita ketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.
Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi air laut dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna di laut.
1.  Sejarah Terbentuknya Laut
Bumi dilahirkan sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Menurut ceritanya, tata surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu (nebula) di angkasa raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga seukuran asteroid dengan radius ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi.
Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar2an pula.
Laut sendiri menurut teori sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'ruar biasa' tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
Sebelum kita lanjutkan pembahasannya, ada satu pertanyaan yang mengganjal yang perlu diajukan di sini, yaitu "dari mana air yang membentuk lautan di bumi itu berasal?" Itu pertanyaan yang sukar dijawab, dan para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu. Salah satu versi yang pernah saya baca adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saai itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian, masih merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di bagian lautan yang mana? apakah di dasar laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut (bahan bacaan: Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, 2000, McGraw-Hill).
Seperti kita ketahui, lebih dari 70% bagian dari planet Bumi ditutupi oleh air (dimana sebagian besarnya adalah lautan). Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam suatu sabuk aliran yang sangat besar yang biasa disebut sebagai global conveyor belt, bergerak dari permukaan ke dalam samudera dan kembali lagi ke permukaan. Angin, salinitas dan temperatur air laut mengontrol sabuk aliran global ini.
Sabuk aliran inilah yang berperan memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi. Pergerakan air laut mengelilingi Bumi dalam suatu sabuk aliran global memerlukan waktu yang sangat lama yaitu sekitar 1000 tahun. Pergerakan ini dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu:
a.  sirkulasi yang dibangkitkan oleh perbedaan densitas air laut, dimana densitas air laut bergantung pada harga temperatur dan salinitasnya. Sirkulasi ini biasa disebut sebagai sirkulasi termohalin (dari kata thermo yang berarti energi panas dan haline yang berarti garam).
b.  sirkulasi yang dibangkitkan oleh angin permukaan yang mengakibatkan adanya arus permukaan laut.   Salah satu contoh dari arus yang dibangkitkan oleh angin adalah arus Gulf Stream.
Lautan juga berperan menangkap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar. Sekitar seperempat CO2 yang dihasilkan oleh manusia dari hasil pembakaran bahan bakar fosil diserap dan disimpan di lautan. Di beberapa bagian laut, CO2 dapat tersimpan hingga berabad-abad lamanya dan berperan sangat besar dalam mengurangi pemanasan global.
Oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang lautan. Mempelajari oseanografi dalam kaitannya dengan geografi, tidak semata-mata mempelajari oseanografi sebagai ilmu murni. Oseanografi merupakan ilmu yang terdiri dari beberapa ilmu pendukung, diantaranya :
a.  Fisika Oseanografi yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat fisikayangterjadi dalam lautan dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan.
b.  Geology Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari asal lautan yangtelah berubah dalam jangka waktu yang sangat lama, termasuk didalamnya penelitian tentang lapisan kerak bumi, gunung api dan terjadinya gempa bumi.
c.   Kimia Oceanography, yaitu ilmu yang berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi di dalam dan didasar laut serta menganalisa sifat air laut
d. Biologi Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari semua organisme yang hidup di lautan.
e.   Hidrologi , klimatologi dan ilmu lainnya.
2.  Perkembangan Oseanografi
Perkembangan oseanografi dimulai ketika manusia mulai tertarik pada lautan diawal peradaban manusia.
a.  Abad ke 4 SM, ARISTOTELLES melakukan penelitian tentang hewan dan tumbuhan laut : tentang penjelasan dan klasifikasi organisma laut.
b.  Abad ke 1 SM, orang-orang mulai mengamati gerak pasang dan letak daribulan pertama yang digunakan untuk membuat ramalan.
c.  Abad  14  M,  FERDINAND  MAGELHAENS  mengadakan  pelayarankeliling dunia, dengan maksud membuktikan bahwa bumi bulat.
d. Abad 18 M, JAMES COOK membuat sebuah peta dari lautan pasifik dan memperlihatkan adanya sebuah daratan yang terletak pada bagian selatan kutub yang selalu tertutup es.
3.  Proses Terbentuknya Lautan  Di  Dunia
a.  Hipotesis
Pergeseran Benua (bahasa Inggris: continental  drift ) merupakan gagasan yang dituangkan Alfred L. Wegener pada hipotesisnya yang dituangkan dalam buku berjudul The Origin of Continent and Oceans(1912). Isinya, benua tersusun dari batuan sial yang terapung pada batuan sima yang lebih besar berat jenisnya. Pergerakan benua itu menuju khatulistiwa dan juga ke arah barat. Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah ada satu benua raksasa yang disebutPangaea (artinya "semua daratan") yang dikelilingi oleh Panthalassa ("semua lautan").Selanjutnya, 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini. Beberapa ilmuwan dapat menerima konsep ini namun sebagian besar lainnya tidak dapat membayangkan bagaimana satu massa benua yang besar dapat mengapung di atas bumi yang padat dan mengapa ini terjadi. Pemahaman para ilmuwan pengkritik adalah bahwa gaya yang bekerja pada bumi adalah gaya vertikal. Tidaklah mungkin gaya vertikal ini mampu menyebabkan benua yang besar tersebut pecah. Pada masa itu belum dijumpai bukti-bukti yang meyakinkan. Wegener mengumpulkan bukti lainnya berupa kesamaan garis pantai, persamaaan fosil, struktur dan batuan. Namun, tetap saja usaha Wegener sia-sia karena Wagener tidak mampu menjelaskan dan meyakinkan para ahli bahwa gaya utama yang bekerja adalah gaya lateral bukan gaya vertikal.
b.  Tektonika lempeng
Lempeng-lempeng tektonik di bumi barulah dipetakan pada paruh kedua abad ke-20. Teori Tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada  paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan.
Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat  astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lamakarena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi,bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi. Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates).
Di bumi,terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya  di  batas-batas  lempeng,  baik  divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun  transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas  vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi didaerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
Pada awalnya bumi adalah sebuah bendayang merah-pijar, suhu Bumi akan menurun menjadi seperti sekarang dalam beberapa puluh juta tahun. Dengan adanya sumber panas yang baru ditemukan ini maka para ilmuwan menganggap masuk akal bahwa Bumi sebenarnya jauh lebih tua dan intinya masih cukup panas untuk berada dalam keadaan cair. Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan  basal yang lebih padat.
Namun,  tanpa adanya  bukti  terperinci  dan perhitungan  gaya-gaya  yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.
Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan didapatkan dari penemuan  perbedaan arah  medan  magnet dalam batuan-batuan yang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam  teori ekspansi bumi, namun selanjutnya justru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan pemekaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan vertikal (upwelling) batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar atau berekspansi (expanding  earth) dengan  memasukkan  zona  subduksi /hunjaman (subduction zone), dan sesar translasi (translation fault).
Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian lebih lanjut tentanghubungan antara seafloor spreading dan balikan medan magnet bumi (geomagnetic reversal) oleh geolog  Harry Hammond Hess dan oseanograf  Ron G. Mason menunjukkan dengan tepat mekanisme yang menjelaskan pergerakan vertikal batuan yang baru. 
Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan lajur-lajur sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua sisimid-oceanic ridge, tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Kemajuan pesat dalamteknik pencitraan seismik mula-mula di dalam dan sekitar  zona Wadati-Benioff danberagam observasi geologis lainnya tak lama kemudian mengukuhkan tektonik lempengsebagai teori yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam segi penjelasan dan prediksi. Penelitian tentang dasar laut dalam, sebuah cabang geologi kelautan yang berkembang pesat pada tahun 1960-an memegang peranan penting dalam pengembangan teori ini. 
Sejalan dengan itu, teori tektonik lempeng juga dikembangkan pada akhir 1960-an dan telah diterima secara cukup universal di semua disiplin ilmu, sekaligus juga membaharui dunia ilmu bumi dengan memberi penjelasan bagi berbagai macam fenomena geologis dan juga implikasinya di dalam bidang lain seperti paleogeografi dan paleobiologi.
2.      SEJARAH PERKEMBANGAN OSEANOGRAFI INDONESIA
Penelitian oseanografi di Indonesia pertama kali dilakukan tahun 1904 oleh KONINGSBENSER, ketika mendirikan laboratorium Perikanan di Jakarta. Lab ini tahun 1919 di ubah menjadi Lab. Biologi Laut, dan akhirnya sejak tahun 1970 menjadi Lembaga Oseanologi Nasional.
Negara kepulauan Indonesia kaya dengan beragam sumber daya laut dan pesisir. Bermacan jenis ikan, burung laut, termbu karang, mangrove, dan biota lainnya hidup di laut yang terbentang di antara ribuan pulau. Berbagai tipe pantai, teluk, angin, gelombang, mineral dan sumber daya lainnya terhampar luas di pesisir dan laut lepas. Kekayaan sumberdaya tersebut bukan saja menjadi penghidupa bagi penduduk di sekitar laut tetapi juga mendatangkan pendapatan dan devisa bagi negara. 
Dengan demikian laut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain seperti yang disebutkan di bawah ini :
1.      Bidang transportasi
2.      Perikanan
3.      Pertambangan
4.      Bahan baku obat-obatan
5.      Potensi energi
6.      Rekreasi dan pariwisata
7.      Pendidikan dan penelitian
8.      Konservasi alam
9.      Pertahanan dan keamanan nasional, dsb 

DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Sahala hutabarat, Pengantar Oseanografi, UI-Press
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/12/perkembangan-oseanografi-di-indonesia.html











BEBERAPA EKSPEDISI KELAUTAN YANG TERKENAL DI DUNIA
1.      Penemuan Arus Teluk oleh Benjamin Franklin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr1O0k70cEwj_zcL9m5cxg-I1ubp1cvHs-myvVcvRXJnNQU7bYTS0OK__v6MB6UBgOcw69dQBWHGjMqIrk8xHu_9BOgzTTL2dZX3Pcrkw58Jd2vjKEoyKM8NkemKK-Z4LhYKmhFpPfj14g/s1600/a.jpg
Benjamin Franklin adalah seorang negarawan dan diplomat untuk Amerika Serikat yang baru dibentuk, serta seorang penulis produktif dan penemu. Franklin membantu rancangan, dan kemudian ditandatangani, Deklarasi Kemerdekaan tahun 1776, dan menjadi delegasi untuk Konvensi Konstitusi pada 1787. Sebagai pemimpin sipil, ia memulai sejumlah program baru di Philadelphia, termasuk pemadam kebakaran, asuransi kebakaran, perpustakaan, dan universitas.
Selain sebagai seorang negarawan terkenal dan diplomat, Benjamin Franklin juga merupakan seorang ilmuwan terkenal Amerika. Dia berkontribusi di bidang oseanografi pada pertengahan tahun 1700 sampai akhir 1700-an dengan membuat serta menyusun pengamatan baik arus laut di lepas Pantai Timur AS. Dia sangat tertarik dengan Arus Teluk, yaitu arus laut hangat yang bergerak cepat yang bergerak dari Florida, di sepanjang lereng benua dari Pantai Timur AS, dan kemudian membungkuk ke arah timur melintasi Atlantik Utara sampai ke Eropa. Franklin was the first to refer to the Gulf Stream as a “river in the ocean.” As Deputy Postmaster General of the American colonies, Franklin promoted using the Gulf Stream to speed up delivery of mail from America to Europe, as well as to improve other commercial shipping.
Franklin adalah orang pertama yang mengacu pada Gulf Stream sebagai “sungai di laut”. Sebagai Wakil Postmaster Jenderal koloni-koloni Amerika, Franklin dipromosikan menggunakan Gulf Stream untuk mempercepat pengiriman surat dari Amerika ke Eropa, serta untuk meningkatkan pengiriman komersial lainnya.
Arus Teluk bukan merupakan "sungai di laut" sebenarnya seperti yang Franklin pikir. But the waters that make up the Gulf Stream are “channeled” into a certain direction and speed by many factors-including prevailing winds, the rotation of the planet, and colder currents around and below the Gulf Stream. Tapi air yang membentuk Gulf Stream yang "disalurkan" ke arah tertentu dan kecepatan dengan factor, termasuk banyak angin yang berlaku, rotasi bumi, dan arus dingin di sekitar dan di bawah Gulf Stream.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLUgVD6bojU4ETYzxDoXYLdstTcH16pNsycZ8fvuhW4hQL7rl4ZzLLuWvWRxZQQbFGvEkjDbhbKv9BPp9hJqiGtD8sXTlKbtm-QeXKQ1V_1_C3M4P-3CrViOJeyXMR5oN94wj8ups_oX1a/s1600/b.jpg

Peta Gulf Stream dalam buku oleh Benjamin Franklin, 1769. Arus Teluk digambarkan sebagai petak abu-abu gelap yang berjalan di sepanjang pantai timur yang sekarang Amerika Serikat.
Jumlah air yang dicatat di Gulf Stream sama dengan hampir 100 juta meter kubik per detik, yang hampir 100 kali aliran gabungan dari semua sungai di Bumi! Kecepatan Arus Teluk bisa setinggi 5 knot. Sekarang Anda dapat melihat mengapa kapal menuju utara dan ke timur melintasi Atlantik Utara mencoba untuk tinggal di saat ini. Ini hampir akan menggandakan kecepatan mereka, sehingga mereka bisa menyelesaikan perjalanan mereka lebih cepat.

2.      Charles Darwin dan Petualangan Beagle

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBXTfx8V_RCDqNyUnAvA1N5tQUIshK59YvAj_Mf24PXJFwjLNy7FAlS6QESFHt_B7mTj9PaJpKCHI_JRIrX0RE9QDGPnyqIDWuYMUOAitbPZKhAmLcmR2B_ru1FLOd_sm86CZakscP3cru/s1600/c.jpg

Charles Darwin

Karir ilmiah Charles Darwin mulai dengan rendah hati. Pada 1831, di sumber badai, HMS Beagle, sebuah kapal perang Inggris, meninggalkan Devonport Inggris untuk sebuah ekspedisi pemetaan garis pantai Amerika Selatan dan untuk melaksanakan survei kronometer di seluruh dunia. Darwin awalnya merupakan seorang naturalis, meskipun ia tidak memiliki pelatihan formal dan baru saja meninggalkan Cambridge University karena ia tumbuh tertarik pada studinya. Tapi dia adalah seorang pengamat yang sangat tajam dari dunia alam, dan ia tinggal pada saat terjadinya revolusi pemikiran. Para ilmuwan yang tergesa-gesa memeriksa kembali pertanyaan lama, seperti seberapa tuakah umur Bumi? Bagaimana berbagai ciri dari bentuk planet ini bisa terbentuk? How old and diverse was Earth's animal life? Berapa usia dan beragam kehidupan hewan bumi?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgrASG8G9ZePPmt7RiVWHo_tXzX3yfer9ca31VnQaKNePCSQ_ezW8AON6XEWi5l2ZObmsPVK57w-ENG7nQjjaVVUKQSGEBoFnzlEWm1AkrvEL5ytcrV-xIkxKZWoEhyphenhyphenIAvN615RuXGlVn/s1600/d.jpg

Sebuah gambar dari HMS Beagle. Diambil dari buku Darwin " The Voyage of the Beagle "
Darwin juga membuat pengamatan penting tentang geologi pulau-pulau dan garis pantai yang dikunjunginya. Ia mengusulkan sebuah teori tentang pembentukan atol.. Atol adalah terumbu karang yang membentuk pulau-pulau kecil beserta laguna. Mereka kebanyakan ditemukan di Pasifik. Contohnya adalah Bikini Atoll terletak di barat laut Hawaii. Darwin mengemukakan bahwa dasar untuk atol adalah sebuah gunung berapi yang tenggelam karena beratnya.. Sebagai gunung api yang tenggelam, terumbu karang yang melingkari gunung berapi tumbuh ke atas. Selama tingkat di mana karang terus tumbuh dengan cepat pulau itu tenggelam, maka pulau-pulau karang kecil akan hidup di sebuah cincin sekitar cekung gunung berapi.

3.      The Challenger Expedition

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRyI13C7xTrx2aQtUL-4XA09oeA2UcPXyVgzX74aW_6hfsCNwexvn7bjAFlye6RzXxR8vlQ-0Nr5-sQIhnF-9bR3rq4VlrbJ1CUuOyW7jqi0qMnd8_sNKta0dVnyRZ8j11Jj1EjBTq9I__/s1600/e.jpg


HMS Challenger di St Thomas Harbor pada tahun 1876 mendekati akhir empat tahun ekspedisi panjang untuk menjelajahi lautan di dunia. The Challenger was the first true oceanographic research vessel specifically designed to investigate the biology, geology and chemistry of the oceans and seafloor. Penantangnya adalah kapal riset oseanografi pertama yang khusus dirancang untuk menyelidiki biologi, geologi dan kimia dari lautan dan dasar laut.
Oseanografi modern dimulai dengan Ekspedisi Challenger antara 1872 dan 1876. Ini adalah ekspedisi pertama diselenggarakan khusus untuk mengumpulkan data tentang berbagai fitur laut, termasuk kimia air laut suhu laut, arus, kehidupan laut, dan geologi dasar laut. Untuk ekspedisi, HMS Challenger, seorang Angkatan Laut Inggris korvet (kapal perang kecil) diubah menjadi kapal oseanografi pertama yang berdedikasi dengan laboratorium sendiri, mikroskop dan peralatan ilmiah lainnya onboard. Ekspedisi ini dipimpin oleh naturalis Inggris John Murray dan Skotlandia naturalis Charles Wyville Thompson. Thompson sebelumnya dikeruk beberapa makhluk aneh dari dasar laut di Atlantik Utara dan Laut Mediterania, dan penemuan ini membujuk pemerintah Inggris untuk memulai sebuah ekspedisi di seluruh dunia untuk menjelajahi kedalaman laut.
Ekspedisi Challenger meninggalkan Portsmouth, Inggris, sebelum Natal tahun 1872. Kapal itu memiliki berbagai jenis sampler untuk mengambil batu atau lumpur dari dasar laut, dan jaring untuk menangkap hewan dari tingkat yang berbeda dalam laut. Challenger juga harus berbeda-mekanis mesin derek digunakan untuk menurunkan dan mengangkat garis terdengar untuk mengukur seberapa dalam laut itu. Pada setiap stasiun pengambilan sampel, para kru menurunkan trawl, jaring dan sampler lain untuk kedalaman yang berbeda, dari permukaan ke dasar laut, dan kemudian menarik mereka kembali di papan sarat dengan binatang atau batu.
 Penantang pertama berkelana ke selatan dari Inggris ke Atlantik Selatan, dan kemudian di sekitar Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika. Kemudian melintasi menuju lautan luas dan lautan yang sangat kasar dari Samudera Hindia selatan, melintasi Lingkaran Antartika, lalu ke Australia dan Selandia Baru. Setelah itu, Challenger menuju ke utara ke Kepulauan Hawaii, dan lalu ke selatan sekitar Cape Horn, di ujung selatan Amerika Selatan di mana Samudra Pasifik dan Atlantik bertemu. Setelah melaksanakan banyak eksplorasi di Atlantik, Challenger kembali ke Inggris pada Mei 1876.

HMS Challenger

Crew Ekspedisi 243
Para ilmuwan 6
Durasi Ekspedisi 4 tahun
Jarak berlayar 127.000 km (68.890 mil)
Jumlah stasiun pengambilan sampel 362
Jumlah Soundings kedalaman dibuat 492
Jumlah kapal keruk diambil 133
Jumlah spesies baru hewan dan tumbuhan ditemukan 4,700

Di antara penemuan Ekspedisi Challenger adalah salah satu bagian terdalam dari lautan - Palung Mariana di Pasifik barat, di mana dasar laut mencapai 26.850 kaki, atau lebih dari 4 mil dalam (8.200 meter). Daerah terdalam dari semua lautan itu dekat Challenger mendeteksinya dengan suara. Sekarang disebut Challenger Deep dengan kedalaman 37.800 kaki (11.524 meter). Ekspedisi ini juga mengungkapkan garis besar pertama dari bentuk cekungan laut, termasuk kenaikan di tengah Samudra Atlantik yang sekarang kita kenal dengan Mid-Atlantic Ridge. Para ilmuwan menyusun plot sistematis pertama untuk arus dan suhu di lautan. The Challenger Expedition's exciting discoveries encouraged other countries Penemuan yang menarik dari Ekspedisi Challenger mendorong negara lain untuk mengambil bunga di lautan dan untuk ekspedisi mereka sendiri.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxqYARs0lhIhX9zbzVaBgd1EpgniS2395M-VMJSM5oIeKt1nI1l0j8-7edTCTGyf0Z5ZsjoOdQNQYE4ESik1XZG5QlS7dB2HXfJfJeV3zd-WkOIedVM04zw7rGoADJYwdoam2d81XoOZ3Q/s1600/f.jpg
Pada tahun 1855, Matthew Maury diterbitkan " The Physical Geography of the Sea" yang sekarang dikreditkan sebagai "buku pertama oseanografi modern" Perangkat di sisi kiri halaman yang terdengar instrumen untuk mengukur kedalaman laut.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOEShAZFrRfUhujDYacHTwSf8NDL0iS_xZ-82CAdEty_vTLECeMay0x41J2A9eYBhm9lxTv0HINleOhQ4bYPiB2XSjd4ykR-Dg2XbPBGnMK3ArB54DkHuTSZW4krwnBBzrGsDaXOHxWvbW/s1600/g.jpg
Pada 1847 Maury menerbitkan serangkaian grafik yang disebut disebut Grafik Angin dan Lancar. Above is a part of one of the charts. Di atas adalah bagian dari salah satu grafik. Matius Fontaine Maury dan Pangeran Albert dari Monako Melakukan Pemetaan Pola arus di Samudra.
Pada pertengahan sampai akhir 1800-an, Matius Fontaine Maury menjadi kepala Departemen Angkatan Laut Amerika Serikat dari Grafik dan Instrumen - hanya untuk menemukan bahwa Angkatan Laut memiliki grafik sangat sedikit dari lautan! Tapi hal itu memiliki gudang besar logbooks berdebu dari kapal Angkatan Laut. In these logbooks, sea captains traveling the North Atlantic had recorded their daily locations, as well the speeds and directions of winds and currents. Dalam buku catatan, kapten laut bepergian Atlantik Utara telah merekam lokasi mereka sehari-hari, serta kecepatan dan arah angin dan arus.
Maury merealisasikan buku-buku yang terdapat tambang emas informasi. Dengan menyusun catatan dari banyak kapal, dia melihat pola. Dia membuat grafik dari arus laut dan angin yang membantu kapten untuk plot alur laut terbaik untuk perjalanan mereka. Dia menambahkan rincian ke grafik ini dengan meminta kapten pedagang untuk membuat pengamatan lebih dan mengirim mereka untuknya. Dia juga meminta pelaut untuk menempatkan pesan dalam botol. Pesan mencatat lokasi kapal saat botol itu dibuang ke laut. Ketika botol terdampar, para pencari diminta untuk mengirim Maury catatan yang mengatakan kepadanya di mana mereka menemukan botol. Dengan cara ini, Maury bisa menemukan pola laut lebih rinci saat ini dan menambahkannya ke grafiknya.
Pada 1800-an dan awal 1900-an, Pangeran Albert dari Monako menggunakan metode yang sama untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Gulf Stream saat mendekati Eropa. Dengan menyusun catatan yang ia terima dari orang yang menemukan botol di darat, dia menetapkan bahwa Arus Teluk pecah di Atlantik timur laut. Satu cabang kepala menuju Irlandia dan Inggris, sementara bagian lain dari Gulf Stream kepala selatan melewati Spanyol dan Afrika, dan kemudian kembali ke barat.
Pengetahuan Pangeran Albert mengenai arus terbukti bermanfaat selama Perang Dunia I. Dia mampu menceritakan bagaimana pejabat militer bagaimana ledakan tambang akan melayang di laut dan di mana mereka akan mendarat. Pihak berwenang menemukan tambang di mana Pangeran Albert telah memprediksi dan melucuti senjata mereka sebelum mereka diledakan
4.      Vancouver - Ekspedisi Vancouver George Vancouver
Vancouver - Ekspedisi Vancouver George Vancouver Kapten George Vancouver RN yang lahir di King's Lynn, Norfolk, England pada tanggal 22 Juni 1757 adalah seorang perwira Inggris dari Angkatan Laut Britania Raya, yang terkenal dengan ekspedisi 1791-95, yang menjelajahi dan memetakan wilayah Pantai Pasifik barat laut Amerika Utara, termasuk pantai-pantai Alaska, British Columbia, Washington dan Oregon. Ia juga menjelajahi Kepulauan Hawaii dan pantai barat daya Australia.
Ekspedisi Vancouver (1791-1795) adalah sebuah perjalanan yang memakan waktu selama lima tahun guna penjelajahan dan diplomasi yang dipimpin oleh Kapten George Vancouver. Ekspedisi ini bertujuan untuk mengelilingi bumi, menjelajahi lima benua dan merubah alur sejarah bangsa asli dan beberapa kekaisaran Eropa dan kolonisasi di Amerika. Penjelajahan ini beberapa kali melibatkan antara dua dan empat kapal, dan berawak hingga 153 orang, seluruh awak kecuali enam orang kembali dengan selamat.
Karya oleh George Vancouver - Voyage Of Discovery To The North Pacific Ocean, And Round The World In The Years 1791–95, by George Vancouver ISBN 0-7812-5100-1. Ditulis asli oleh Vancouver dan diselesaikan oleh saudara laki-lakinya John dan diterbitkan tahun 1798. Disunting pada tahun 1984 oleh W. Kaye Lamb dan dinamai-ulang The Voyage of George Vancouver 1791–1795; diterbitkan oleh Hakluyt Society di London, England. George Vancouver Meninggal pada 10 Mei 1798 pada umur 40 tahun di Petersham, Surrey, England Tokoh Ilmuwan Penemu.




5.      Vasco da Gama

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguhRKwLSn9QVqObM2fJ3oSyJWtCJiwBd34c_POnQUdX-tx_Gv-WVowWdvPILJXX7ICN5tB7egp1v2Tvc083MPKAcdlqhpab5_zJMoFry4yt69kAlsRzer9wKTU_qK8XeCQXIuXQBGSwTti/s320/vasco.JPG 
Vasco da Gama sekitar 1469 –1524 adalah seorang penjelajah berkebangsaan Portugis, yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar, India dengan melakukan penjelajahan laut mengelilingi Afrika. Da Gama ditugasi oleh Raja Manuel I dari Portugal untuk mencari negeri-negeri Kristen di benua Timur (Baginda, seperti banyak orang Eropa lainnya, mengira bahwa India adalah Kerajaan Kristen dari Prester John), dan untuk mendapatkan akses Portugis ke pasar komersial di benua Timur.
Pelayaran da Gama berhasil membangun rute lautan dari Eropa ke India yang memungkinkan perdagangan dengan Timur Jauh, tanpa menggunakan rute kafilah Jalur Sutera yang mahal dan tidak aman, antara Timur Tengah dan Asia Tengah. Namun, pelayaran ini juga terhambat oleh kegagalannya untuk membawa barang-barang yang menarik bagi bangsa-bangsa di Asia Kecil dan India.Vasco da Gama mendarat di Calicut, 20 Mei 1498.





6.      James Cook

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigF2q4jYHvSAGobelpyGGozD6Z6W3jJmJIvG-YFcXKrruxfw9DNAyydQ0jgets2QfzZme87567OfmpvkindXEGSnlkCSZ_AT1NvGbz5dlrmbMwNVgfGnS9lT-DlQWjY787BkVuNZFd4-4m/s320/Cook.jpg
James Cook (27 Oktober 1728–14 Februari 1779) adalah seorang penjelajah dan navigator Inggris. Ia mengadakan tiga perjalanan ke Samudra Pasifik dan berhasil menentukan garis-garis pantai utamanya. Cook juga membuat peta.
Cook adalah orang Eropa pertama yang mengunjungi Hawaii. Selain itu, dia juga merupakan orang Eropa kedua yang berhasil mencapai Selandia Baru (setelah Abel Tasman) dan berhasil memetakan seluruh garis pantainya.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar