Kamis, 12 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR 4 SIMBOL PETA






LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
( KGE 123 )
PERTEMUAN IV
SIMBOL PETA


Adi Pranoto
1113034002



UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012
1.      Judul
Simbol Peta.
2.      Tujuan
1.      Sebagai pemenuhan hasil laporan praktikum mata kuliah kartografi dasar.
2.      Agar dapat mengetahui pengertian dan simbol peta.
3.      Setelah melakukan praktikum ini, di harapkan mahasiswa mampu  memiliki pengetahuan dasar dalam memahami simbol peta.
4.      Agar  dapat membedakan secara detail tentang simbol-simbol peta.
3.      Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan laporan praktikum ke II kartografi tentang interpretasi peta adalah sebaga berikut:
1.      Pensil
2.      Penggaris
3.      Pena
4.      Penghapus
5.      Kertas
6.      Kertas HVS
7.      Peta
8.      Komputer
9.      Internet

4.      Landasan Teori
PENGERTIAN PETA
Ketika kamu menggambar “peta desa” menurut imajinasimu, gambar peta desa itu tentu kamu bayangkan lebih dahulu di dalam otak. Bayangan “peta desa” beserta letak rumah, balai desa, jalan-jalan, lapangan sepak bola dan lain-lain yang masih di dalam otak disebut peta mental. Obyek yang terbayang pada peta mental hanya yang pentingpenting saja sesuai dengan kebutuhan.
Peta mental akan mudah dijelaskan kepada orang lain bila diwujudkan dalam bentuk gambar nyata, yang berupa sketsa. Namun sketsa bukanlah peta. Apabila obyek yang digambar dalam sketsa diletakkan pada posisi keruangan seperti kenampakan aslinya dengan menggunakan skala, barulah disebut peta Peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala. Gambar peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi yang diperkecil dari kenyataan sebenarnya dan digambarkan dalam bentuk simbol.
Jenis dan Bentuk Peta
a.       Jenis Peta Bila kita amati peta-peta yang di jual di toko buku, ternyata terdapat bermacam-macam peta. Ada peta yang isinya menggambarkan berbagai macam kenampakan muka bumi, seperti relief, jalan raya, sungai, waduk, persawahan, perkebunan, permukiman, pelabuhan, dan lain-lain. Peta semacam ini disebut peta umum.

b.      Termasuk dalam kelompok peta umum adalah peta ihtisar (peta dunia, peta indonesia peta kalimantan dan sebagainya) dan peta topografi . Berdasarkan skalanya, peta dibedakan: 1) Skala besar = > 1 : 25.000 2) Skala menengah = 1 : 25.000 s/d 1 : 250.000 3) Skala kecil = 1 : 250.000 s/d 1 : 1.000.000 4) Skala kadaster = < 1 : 1.000.000 Di samping itu ada peta yang sengaja disusun untuk keperluan transportasi darat, laut dan udara yang sangat berguna bagi pilot, sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam ini disebut chart. Yang termasuk jenis chart adalah peta jalan, peta pelayaran, dan peta penerbangan. Di samping itu ada peta yang sengaja disusun untuk keperluan transportasi darat, laut dan udara yang sangat berguna bagi pilot, sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam ini disebut chart. Yang termasuk jenis chart adalah peta jalan, peta pelayaran, dan peta penerbangan. Kecuali itu ada peta yang hanya menggambarkan suatu obyek atau satu jenis kenampakan di muka bumi. Peta semacam ini disebut peta tematik. Contoh peta tematik:
(1) peta persebaran penduduk
(2) peta arus laut dan
(3) peta angin muson di Indonesia.

c.    Bentuk Peta Peta yang kita pelajari di atas adalah peta dua dimensi. Peta dua dimensi berupa peta datar, seperti peta yang biasa kamu lihat pada atlas dan peta dinding. Peta dua dimensi dapat juga dibuat di atas papan atau kain atau kaca. Di samping itu ada pula peta yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, yaitu gunung dibuat menonjol ke atas, dataran rendah dibuat rata, danau atau rawa dibuat cekung dan lebih rendah dari daerah sekitarnya. Peta semacam ini disebut peta timbul atau peta relief. Peta timbul biasanya dibuat dari plastik, atau dibuat sendiri dengan menggunakan bubur kertas atau serbuk gergaji. Peta relief sangat penting bagi Saudaramu yang tuna netra.

d.   Peta dapat didefinisikan sebagai : “media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu”.  Peta yang baik, adalah peta yang mempunyai nilai informatif, komunikatif, artistik dan estetik.  Sedang pengetahuan khusus yang mempelajari peta disebut kartografi.

Penyajian informasi: Informasi tentang permukaan bumi begitu banyak (misalnya; vegetasi, sungai, jalan, pemukiman, topografi/bentuk lapangan), sehingga tidak mungkin disajikan seluruhnya sesuai bentuk dan ukuran aslinya dalam selembar peta yang mempunyai keterbatasan ruang dan ukuran.  Oleh karenanya, informasi tersebut digambarkan dalam bentuk simbol-simbol (sehingga peta sering disebut bahasa simbol).

Proyeksi peta: Karena permukaan bumi merupakan bidang lengkung (speroid), maka untuk dapat menggambarkan atau memindahkan lintang/bujur pada lengkungan muka bumi ke dalam bentuk bidang datar digunakan cara proyeksi tertentu.  Proyeksi tertentu adalah sesuai dengan suatu aturan dalam menggambarkan posisi di permukaan bumi ke bidang datar dengan menggunakan rumus-rumus matematika.  Bentuk bumi yang di proyeksikan ke bidang datar,Skala peta: Karena peta merupakan wujud abstrak permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih kecil, maka dalam penyajiannya digunakan perbandingan tertentu yang disebut skala. Jadi, skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dan jarak antara dua titik yang sama di lapangan. Contoh: Pada peta berskala 1:50.000, jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 500 m dilapangan. Dalam kaitannya dengan informasi yang disajikan pada peta, maka skala peta menggambarkan juga tingkat ketelitian dan detail suatu informasi.  Penulisan skala yang sering dan lazim dalam perpetaan, disamping ditulis pecahan (numerical scale) adalah ditulis/dinyatakan dengan grafik (graphical scale).

JENIS-JENIS PETA
Berdasarkan data dan informasi yang ditonjolkan ada 2 (dua) macam atau 2 (dua) kategori / jenis peta, yaitu : Peta Dasar dan Peta Tematik
Peta dasar:

Pada dasarnya, peta dasar adalah peta yang menunjukkan obyek-obyek dipermukaan bumi pada posisi yang sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan informasi yang berreferensi geografis (misalnya untuk pembuatan peta-peta tematik). Peta dasar bisa dibuat berdasarkan atas pengukuran langsung di lapangan, pengukuran fotogrametris dan penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh lain seperti citra satelit atau radar.  Peta dasar dipakai untuk dasar pembuatan peta-peta tematik.

Unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar adalah : unsur hypsografi/relief (garis kontour, titik tinggi, gunung, lembah dll.); unsur hydrologi (sungai, danau, laut); unsur vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah); unsur buatan (jalan, pemukiman, pelabuhan).
Di Indonesia dikenal antara lain peta topografi atau biasa disingkat peta TOP (dibuat oleh Jawatan Topografi AD/Dinas Topografi AD, tahun 1970-an) dan peta Rupa Bumi Indonesia atau biasa disingkat peta RBI  (dibuat oleh BAKOSURTANAL pada 1982).  Informasi pada Peta topografi dititikberatkan pada unsur-unsur alam asli (sungai, kota/desa, garis kontour, titik tinggi).  Sedangkan pada Peta Rupa Bumi Indonesia, disamping informasi yang ada pada peta topografi, juga dicantumkan informasi tentang penutupan lahan (antara lain sawah, perkebunan, hutan).   Selain itu terdapat peta yang biasa digunakan sebagai peta dasar, yaitu peta Joint Operation Graphic atau biasa disingkat peta JOG adalah jenis peta topografi yang dibuat oleh Inggris dan hanya satu skala, yaitu 1 : 250.000.
Peta tematik:

Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang suatu tema atau maksud tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang spesifik sesuai tema peta.  Detail topografi pada peta tematik diambil dari peta dasar.  Tema peta dapat diketahui dari judul petanya, sehingga dengan membaca judul peta dapat diketahui tema atau informasi pokok apa yang tersaji dalam peta tersebut.

Suatu peta dapat terdiri dari satu tema (peta analisis), misalnya peta tanah, peta geologi, peta kelas lereng; atau dapat terdiri dari dua tema atau lebih yang mempunyai kaitan atau relevansi (peta multi-tema), misalnya peta areal HPH yang berisi informasi tentang batas areal HPH, nama HPH serta batas-batas fungsi hutan.  Peta sintesis adalah peta hasil perpaduan beberapa peta tematik, yang setelah diadakan skoring berubah menjadi peta dengan tema baru, misalnya peta TGHK yang merupakan perpaduan dari peta tanah, peta kelas lereng dan peta curah hujan.

Selanjutnya, berdasarkan skalanya, lazim dipahami umum  ada 5 (lima) macam, yaitu :Peta Kadaster, skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000 biasa dipakai menggambar peta-peta tanah dan peta dalam sertifikat tanah;
  1. Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d  1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang relatif sempit  seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya;
  2. Peta Skala Sedang, skala 1 : 250.000 s/d  1 : 500.000 biasa untuk menggambar wilayah yang agak luas seperti wilayah propinsi dan seterusnya;
  3. Peta Skala Kecil,  skala 1 : 500.000 s/d  1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah yang cukup luas seperti wilayah negara dan seterusnya;
  4. Peta Skala Lebih Kecil, skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar kelompok negara atau benua dan dunia.
Di Indonesia peta dasar dibuat dan ditetapkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL).  Sedang peta-peta tematik dibuat berdasarkan peta dasar oleh instansi yang berkepentingan (Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan dan Energi, Badan Pertanahan Nasional, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dll) untuk tema-tema sesuai pekerjaan /kegiatannya.
SIMBOL
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.
Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol dibuat :
  1. Sederhana
  2. Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek aslinya tersebut
Berdasarkan kenampakan lingkungannya  simbol dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Simbol budaya,
adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya, misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/07/simbol-budaya.jpg
2. Simbol alam,
adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/07/simbol-alam.jpg
Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Simbol Garis
Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/07/simbol-garis.jpg


2. Simbol Titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/07/simbol-garis1.jpg
3.  Simbol Area
Digunakan untuk mewakili suatu  luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/07/simbol-area1.jpg
Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.  Simbol Piktorial
adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang sebenarnya
2.  Simbol Abstrak
adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan yang sebenarnya
3.  Simbol Huruf / Angka
adalah simbol yang berupa huruf / angka
Peta selalu dilengkapi dengan pemberian simbol-simbol yang merupakan generalisasi dari suatu benda atau bidang sebenarnya. Simbol hendaknya mudah digambar dan dibaca oleh pembaca peta atau users serta usahakan dibuat semenarik mungkin. Untuk lebih membuat simbol dan peta lebih menarik biasanya simbol-simbol tersebut diberi warna atau colouring. Simbol-simbol yang ditempatkan pada sebuah peta dapat dianalisa dan dapat menentukan tema dari peta tersebut.
Penggunaan simbol peta dari waktu ke waktu selalu berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang perpetaan dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol suatu seri peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam sebuah peta hendaknya adalah simbol yang baik dan benar. Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa syarat simbol yang baik secara umum adalah:
  1. Sederhana
  2. Mudah digambar
  3. Mudah dibaca
  4. Mencerminkan data dengan teliti
  5. Berbentuk seragam dalam suatu peta ataupun peta seri
  6. Bersifat umum
Simbol pada dasarnya terbagi menjadi dua, antara lain:
Berdasar atas bentuknya:
  1. Simbol titik
  2. Simbol garis
  3. Simbol luasan
Berdasar atas arti atau sifatnya:
  1. Simbol kualitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana. Simbol ini hanya mewakili unsur yang dimaksud baik berupa titik, garis, maupun luasan.
  2. Simbol kuantitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan sebagainya.
Simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui maksudnya.
  2. Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.
  3. Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi yang khas atau khusus dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula dengan jenis peta. Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan simbol ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik.
Simbol garis merupakan simbol yang digunakan untuk mewakili kenampakan muka bumi yang berupa garis, perhubungan, pemisahan, serta gerakan atau arus. Simbol dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
  1. Simbol garis deskriptif yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang sesungguhnya ada, bentuknyapun biasanya mirip dengan sesungguhnya
  2. Simbol garis abstrak yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang tak tampak, bentuknya menyesuaikan. Contoh:
- – - – - – - – - - : batas kecamatan
++++++++++ : batas propinsi
—————— : jalan setapak
Begitu pula dengan simbol luas, dibagi menjadi 2, antara lain:
  1. Simbol luas yang deskriptif
  2. Simbol luas yang abstrak
    Bagaimana objek permukaan bumi digambarkan pada peta ?
    1. Objek digambarkan dengan simbol tertentu
    2. Bentuk permukaan bumi digambarkan dengan proyeksi peta
    3.  Detil informasi objek ditentukan oleh skala
    4.  Jenis informasi digambarkan berdasarkan tema
    Dalam peta rupabumi, objek permukaan bumi dikelompokkan atas :
    Detil 1:  Bangunan dan unsur buatan manusia
    Detil 2:  Infrastruktur Transportasi atau Perhubungan
    Detil 3: Topografi dan Relief
    Detil 4: Batas Administrasi baik alam maupun buatan

    Detil 5: Vegetasi (Penggunaan Lahan)

    Detil 6: Hidrografi atau unsur perairan

    Detil 7: Toponimi atau nama geografi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5mgcwW9jiMVB9LDnioP6Hvo1241WONyRGajBTnBts8l2q9R4HFhdDLnOQXRgPREKLpmZPmYC6lEeb5C7OmYBH8sJ-AJjosj9ABgApaqhLlE9EYuw4HmreKESQnxWNuHHdwWgvm-mWm5Q/s400/Simbol+Bangunan+Kantor.png
Simbol Bangunan/Kantor

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiuFaJ2P_9tb-OR-T1s_rMoQPe_PFJh6esvfW-Iaj5RwzwNeY5wL60d7FmlHyaW674P9vLslABVjKymtYvem_xTmehB4CaipxreoRNpZa4_gR_XUm9S4kjmbaUXG9HWmmkGT78vdFfQm4/s400/Simbol+Perhubungan.png
Simbol Perhubungan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3u8ZwBPEZBUj4uU4tlzuifq9jEJw5HgwI4oyNF1XI4xrbY1Q2kp97qcT7fLTpJjUh1s0Oo81Gdx7-WtUFh4ZAnJPqnA_Pfn8JQDZ4cOM5Cifj2t0ZaMV-_gCz8ABG0MofsJSxaY6X8qE/s400/Simbol+Tumbuhan.png
Simbol Tumbuhan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiak4_Yl9lu2tKH4zaY6s9Phd-u3HKSSpRv5LXwYa9k5ndGSp36cDDmQdsRhdPYhon5KT326841josAP3xpPJbMDbVqH0dXHt-howlcfUL-1pzsi6XPmBCDYU-z391zb9wS3Ar_1jOS0bg/s400/Simbol+Perairan.png
Simbol Perairan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhssorpRi_byVseH5FE-3vn6oZB-v7QbRGOJp-GmPerYTjtE7F5GzxTyxMVorjXTjSWYQuELcxPa7OWBv1-UzGJYDD4VPdcSt4QM3oX-OtUZA2EkJpd0EXrURZFzY7U4Y0Hdxx6v0CNdLY/s400/Simbol+titik+untuk+kenampakan+topografi.png
Simbol titik untuk kenampakan topografi
Macam-macam simbol berdasarkan fungsinya.
Penggunaan simbol pada peta tergantung fungsinya, untuk menggambarkan bentuk-bentuk muka bumi di daratan, di perairan atau bentuk-bentuk budaya manusia.
Berdasarkan fungsinya simbol peta dapat dibedakan menjadi: simbol daratan, simbol perairan dan simbol budaya.
a) Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan.
Contoh: gunung, pegunungan,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisRyuGpAJoHcS1PMUqhNEy6lArco1WTC72g3lTTZG001SUjGDUAwsw0xSNU5beTHwgI9YnIp9m55kU382Mp8_R96DEOaNxgHXHKDIMp3-fPSGZy0pJ6Lrh809-aFzf4XRB6a2ETwXbBC43/s320/s8.jpg
b) Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk perairan.
Contoh: simbol perairan.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhBmL6NTS0jep9fxMNFF_GbZNVpv4ri5mUl88P263hN_rZwYXEV2X2wegiGb6_Ts07X3V-cY_pUnjuu3WLzJGy70F-o3BJnNvKuexd15YYyJDb4oC7tiRMrFLcoHDNxYUaIawX05pNVGxU/s320/s9.jpg
5.         Langkah-Langkah Kerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam praktikum kartografi untuk
Membuat laporan simbol.
1.      Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam mengamati peta dan simbol.
2.      Setelah menyiapkan semuanya, kemudian menyiapkan dan membuka peta yang akan diamati dan dianalisis simbol-simbol nya terlebih dahulu.
3.      Kemudian mengamati simbol-simbol tersebut dan berdiskusi bersama teman satu kelompok.
4.      Setelah mengamati simbol tersebut, kemudian membuat salinan simbol peta dikertas HVS.
5.      Setelah menggambar simbol peta, kemudian mengkreasikannya.
6.      Kemudian setelah itu, mulailah membuat simbol sebenarnya di sebuah kertas.
7.      setelah itu, mulai mengamati dan menganalisis simbol peta tersebut dan kemudian membuat laporan hasil dari praktikum.

6.         Hasil dan Pembahasan
Hasil







Pembahasan
Adapun hasil akhir dari praktikum ini adalah simbol-simbol pada sebagian wilayah. Untuk itu langkah pertama yang dilakukan adalah pengamatan dan pembatasan daerah objek praktikum.
Peta selalu dilengkapi dengan pemberian simbol-simbol yang merupakan generalisasi dari suatu benda atau bidang sebenarnya. Simbol hendaknya mudah digambar dan dibaca oleh pembaca peta atau users serta usahakan dibuat semenarik mungkin. Untuk lebih membuat simbol dan peta lebih menarik biasanya simbol-simbol tersebut diberi warna atau colouring. Simbol-simbol yang ditempatkan pada sebuah peta dapat dianalisa dan dapat menentukan tema dari peta tersebut.
Penggunaan simbol peta dari waktu ke waktu selalu berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang perpetaan dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol suatu seri peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam sebuah peta hendaknya adalah simbol yang baik dan benar. Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa syarat simbol yang baik secara umum adalah:
Pada peta tersebut simbol-simbol yang saya ambil merupakan simbol-simbol yang termasuk simbol titik, garis dan area pada simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu: Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui maksudnya.Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi yang khas atau khusus dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula dengan jenis peta. Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan simbol ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik.

Fungsi simbul pada peta adalah untuk mengganti atau mewakili objek yang digambarkan pada peta.  Dalam penggambaran peta, penempatan simbol ini diusahakan benar lokasinya. Simbol peta yang baik adalah yang mudah dikenal dan mudah digambar.

7.        Kesimpulan
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.
Tidaklah mudah dalam pembuatan sebuah peta hingga menghasilkan peta yang baik dan benar. Tahapan dalam membuat peta secara umum adalah:
  1. Perencanaan
  2. Pencarian dan pengumpulan data
  3. Pengolahan data
  4. Penggambaran atau penyajian
  5. Penggunaan peta
Penggunaan simbol peta dari waktu ke waktu selalu berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang perpetaan dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol suatu seri peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam sebuah peta hendaknya adalah simbol yang baik dan benar. Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa syarat simbol yang baik secara umum adalah:
1.      Sederhana
2.      Mudah digambar
3.      Mudah dibaca
4.      Mencerminkan data dengan teliti
5.      Berbentuk seragam dalam suatu peta ataupun peta seri
6.      Bersifat umum
Simbol pada dasarnya terbagi menjadi dua, antara lain:
Berdasar atas bentuknya:
1.      Simbol titik
2.      Simbol garis
3.      Simbol luasan
Berdasar atas arti atau sifatnya:
Simbol kualitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana. Simbol ini hanya mewakili unsur yang dimaksud baik berupa titik, garis, maupun luasan.
Simbol kuantitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan sebagain
8.         Daftar Pustaka
http://geografiuntukmu.blogspot.com/2011/04/simbol-peta.html (Sabtu 26 Mei 2012, 20.00 WIB)
Kelengkapan Peta « restukuswara095060171sd (Sabtu 26 Mei 2012, 20.00 WIB)
17 Juni, 2011 pada 1:44 pm (Sabtu 26 Mei 2012, 20.00)
Novan Dwiky Adimas di 6:35 PM (Sabtu 27 Mei 2012, 20.00 WIB)


1 komentar:

  1. MANTAP KAK,,
    SALAM DARI SAYA, MAHASISWA FKIP GEOGRAFI UNILA ANGKATAN 2016, YANG SEKARANG LAGI SIBUK NUGAS LAPORAN KARTOGRAFI ....

    BalasHapus