Kamis, 12 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR 5 TITIK KOORDINAT






LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
( KGE 123 )
PERTEMUAN V
TITIK KOORDINAT


Adi Pranoto
1113034002



UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012
1.      Judul
Titik koordinat.
2.      Tujuan
1.      Sebagai pemenuhan hasil laporan praktikum mata kuliah kartografi dasar.
2.      Agar dapat mengetahui pengertian dan definisi koordinat peta.
3.      Setelah melakukan praktikum ini, di harapkan mahasiswa mampu  memiliki pengetahuan dasar dalam memahami koordinat peta.
4.      Agar  dapat membedakan secara detail tentang koordinat.
3.      Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan laporan praktikum ke II kartografi tentang interpretasi peta adalah sebaga berikut:
1.      Pensil
2.      Penggaris
3.      Pena
4.      Penghapus
5.      Kertas
6.      Kertas HVS
7.      Peta
8.      Komputer
9.      Internet

4.      Landasan Teori
DASAR TEORI
PENGERTIAN PETA
Ketika kamu menggambar “peta desa” menurut imajinasimu, gambar peta desa itu tentu kamu bayangkan lebih dahulu di dalam otak. Bayangan “peta desa” beserta letak rumah, balai desa, jalan-jalan, lapangan sepak bola dan lain-lain yang masih di dalam otak disebut peta mental. Obyek yang terbayang pada peta mental hanya yang pentingpenting saja sesuai dengan kebutuhan.
Peta mental akan mudah dijelaskan kepada orang lain bila diwujudkan dalam bentuk gambar nyata, yang berupa sketsa. Namun sketsa bukanlah peta. Apabila obyek yang digambar dalam sketsa diletakkan pada posisi keruangan seperti kenampakan aslinya dengan menggunakan skala, barulah disebut peta Peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala. Gambar peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi yang diperkecil dari kenyataan sebenarnya dan digambarkan dalam bentuk simbol.
Jenis dan Bentuk Peta
a.       Jenis Peta Bila kita amati peta-peta yang di jual di toko buku, ternyata terdapat bermacam-macam peta. Ada peta yang isinya menggambarkan berbagai macam kenampakan muka bumi, seperti relief, jalan raya, sungai, waduk, persawahan, perkebunan, permukiman, pelabuhan, dan lain-lain. Peta semacam ini disebut peta umum.
b.      Termasuk dalam kelompok peta umum adalah peta ihtisar (peta dunia, peta indonesia peta kalimantan dan sebagainya) dan peta topografi . Berdasarkan skalanya, peta dibedakan: 1) Skala besar = > 1 : 25.000 2) Skala menengah = 1 : 25.000 s/d 1 : 250.000 3) Skala kecil = 1 : 250.000 s/d 1 : 1.000.000 4) Skala kadaster = < 1 : 1.000.000 Di samping itu ada peta yang sengaja disusun untuk keperluan transportasi darat, laut dan udara yang sangat berguna bagi pilot, sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam ini disebut chart. Yang termasuk jenis chart adalah peta jalan, peta pelayaran, dan peta penerbangan. Di samping itu ada peta yang sengaja disusun untuk keperluan transportasi darat, laut dan udara yang sangat berguna bagi pilot, sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam ini disebut chart. Yang termasuk jenis chart adalah peta jalan, peta pelayaran, dan peta penerbangan. Kecuali itu ada peta yang hanya menggambarkan suatu obyek atau satu jenis kenampakan di muka bumi. Peta semacam ini disebut peta tematik. Contoh peta tematik:
(1) peta persebaran penduduk
(2) peta arus laut dan
(3) peta angin muson di Indonesia.

c.    Bentuk Peta Peta yang kita pelajari di atas adalah peta dua dimensi. Peta dua dimensi berupa peta datar, seperti peta yang biasa kamu lihat pada atlas dan peta dinding. Peta dua dimensi dapat juga dibuat di atas papan atau kain atau kaca. Di samping itu ada pula peta yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, yaitu gunung dibuat menonjol ke atas, dataran rendah dibuat rata, danau atau rawa dibuat cekung dan lebih rendah dari daerah sekitarnya. Peta semacam ini disebut peta timbul atau peta relief. Peta timbul biasanya dibuat dari plastik, atau dibuat sendiri dengan menggunakan bubur kertas atau serbuk gergaji. Peta relief sangat penting bagi Saudaramu yang tuna netra.
d.   Peta dapat didefinisikan sebagai : “media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu”.  Peta yang baik, adalah peta yang mempunyai nilai informatif, komunikatif, artistik dan estetik.  Sedang pengetahuan khusus yang mempelajari peta disebut kartografi.
Penyajian informasi: Informasi tentang permukaan bumi begitu banyak (misalnya; vegetasi, sungai, jalan, pemukiman, topografi/bentuk lapangan), sehingga tidak mungkin disajikan seluruhnya sesuai bentuk dan ukuran aslinya dalam selembar peta yang mempunyai keterbatasan ruang dan ukuran.  Oleh karenanya, informasi tersebut digambarkan dalam bentuk simbol-simbol (sehingga peta sering disebut bahasa simbol).
Proyeksi peta: Karena permukaan bumi merupakan bidang lengkung (speroid), maka untuk dapat menggambarkan atau memindahkan lintang/bujur pada lengkungan muka bumi ke dalam bentuk bidang datar digunakan cara proyeksi tertentu.  Proyeksi tertentu adalah sesuai dengan suatu aturan dalam menggambarkan posisi di permukaan bumi ke bidang datar dengan menggunakan rumus-rumus matematika.  Bentuk bumi yang di proyeksikan ke bidang datar,Skala peta: Karena peta merupakan wujud abstrak permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih kecil, maka dalam penyajiannya digunakan perbandingan tertentu yang disebut skala. Jadi, skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dan jarak antara dua titik yang sama di lapangan. Contoh: Pada peta berskala 1:50.000, jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 500 m dilapangan. Dalam kaitannya dengan informasi yang disajikan pada peta, maka skala peta menggambarkan juga tingkat ketelitian dan detail suatu informasi.  Penulisan skala yang sering dan lazim dalam perpetaan, disamping ditulis pecahan (numerical scale) adalah ditulis/dinyatakan dengan grafik (graphical scale).

JENIS-JENIS PETA
Berdasarkan data dan informasi yang ditonjolkan ada 2 (dua) macam atau 2 (dua) kategori / jenis peta, yaitu : Peta Dasar dan Peta Tematik
Peta dasar:

Pada dasarnya, peta dasar adalah peta yang menunjukkan obyek-obyek dipermukaan bumi pada posisi yang sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan informasi yang berreferensi geografis (misalnya untuk pembuatan peta-peta tematik). Peta dasar bisa dibuat berdasarkan atas pengukuran langsung di lapangan, pengukuran fotogrametris dan penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh lain seperti citra satelit atau radar.  Peta dasar dipakai untuk dasar pembuatan peta-peta tematik.

Unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar adalah : unsur hypsografi/relief (garis kontour, titik tinggi, gunung, lembah dll.); unsur hydrologi (sungai, danau, laut); unsur vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah); unsur buatan (jalan, pemukiman, pelabuhan).

Di Indonesia dikenal antara lain peta topografi atau biasa disingkat peta TOP (dibuat oleh Jawatan Topografi AD/Dinas Topografi AD, tahun 1970-an) dan peta Rupa Bumi Indonesia atau biasa disingkat peta RBI  (dibuat oleh BAKOSURTANAL pada 1982).  Informasi pada Peta topografi dititikberatkan pada unsur-unsur alam asli (sungai, kota/desa, garis kontour, titik tinggi).  Sedangkan pada Peta Rupa Bumi Indonesia, disamping informasi yang ada pada peta topografi, juga dicantumkan informasi tentang penutupan lahan (antara lain sawah, perkebunan, hutan).   Selain itu terdapat peta yang biasa digunakan sebagai peta dasar, yaitu peta Joint Operation Graphic atau biasa disingkat peta JOG adalah jenis peta topografi yang dibuat oleh Inggris dan hanya satu skala, yaitu 1 : 250.000.
Peta tematik:

Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang suatu tema atau maksud tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang spesifik sesuai tema peta.  Detail topografi pada peta tematik diambil dari peta dasar.  Tema peta dapat diketahui dari judul petanya, sehingga dengan membaca judul peta dapat diketahui tema atau informasi pokok apa yang tersaji dalam peta tersebut.

Suatu peta dapat terdiri dari satu tema (peta analisis), misalnya peta tanah, peta geologi, peta kelas lereng; atau dapat terdiri dari dua tema atau lebih yang mempunyai kaitan atau relevansi (peta multi-tema), misalnya peta areal HPH yang berisi informasi tentang batas areal HPH, nama HPH serta batas-batas fungsi hutan.  Peta sintesis adalah peta hasil perpaduan beberapa peta tematik, yang setelah diadakan skoring berubah menjadi peta dengan tema baru, misalnya peta TGHK yang merupakan perpaduan dari peta tanah, peta kelas lereng dan peta curah hujan.

Selanjutnya, berdasarkan skalanya, lazim dipahami umum  ada 5 (lima) macam, yaitu :Peta Kadaster, skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000 biasa dipakai menggambar peta-peta tanah dan peta dalam sertifikat tanah;
  1. Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d  1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang relatif sempit  seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya;
  2. Peta Skala Sedang, skala 1 : 250.000 s/d  1 : 500.000 biasa untuk menggambar wilayah yang agak luas seperti wilayah propinsi dan seterusnya;
  3. Peta Skala Kecil,  skala 1 : 500.000 s/d  1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah yang cukup luas seperti wilayah negara dan seterusnya;
  4. Peta Skala Lebih Kecil, skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar kelompok negara atau benua dan dunia.
Di Indonesia peta dasar dibuat dan ditetapkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL).  Sedang peta-peta tematik dibuat berdasarkan peta dasar oleh instansi yang berkepentingan (Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan dan Energi, Badan Pertanahan Nasional, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dll) untuk tema-tema sesuai pekerjaan /kegiatannya.
Koordinat
Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik denganmengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatanmatematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secaraasumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jikaditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yangmempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.
Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi geografi yangmempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisidan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan. Permasalahan yang timbul adalah :
SATUAN (unit) . Besaran Pada Koordinat Geografi
dinyatakan dalam besaran sudut(derajat), besaran pada Koordinat UTM dinyatakan besaran panjang (meter).
Bidang persamaan, pada Koordinat geografi dinyatakan sebagai permukaan Elipsoid,sedang bidang persamaan UTM merupakan bidang datar.Jadi hubungan antara koordinat geografi dan UTM adalah :ON = Origin North = 10,000,000 mG = Panjang busur Meridianko =0.9996OE = Origin East = 500,000 mp = Panjang busur ParalelKor = Koreksi akibat perubahan bentuk 3 D garis lengkung ke 2D.Garis Meridian : Garis lengkung melingkar dipermukaan Elipsoid dan melewati 2 kutubGaris Paralel : Lingkaran melintang dipermukaan Elipsoid dari Kutub U ke S sejajar Equator.
Kesimpulan Dihubungkan Dengan Konsep GIS
Karena Sistem Informasi Geografi (GIS) merupakan metoda sajian terpadu, maka semua datamasukan spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. Artinya, kesatuan Sistim Koordinatuntuk data spasial, kesatuan ID untuk data tabular, kesatuan dalam me-manage data untuk sasaran informasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Fungsi Sistim Proyeksi dantransformasi sangat memegang peranan sangat penting.
Hal lain yang perlu diingat bahwa konsep GIS memanfaatkan pula jaringan data antar Pusatdengan Daerah, antar Instansi yang bersifat Nasional , yang sangat berguna untuk analisisterhadap suatu dampak dari perubahan data yang masuk dalam cakupan yang lebih luas. Jadikesatuan dalam Sistim Koordinat adalah mutlak dalam konsep GIS.
Peta selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.
Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
1.      Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30″), da pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60″).
2.      Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
Lembar peta dibagi atas garis-garis koordinat yaitu garis mendatar dan garis tegak (berbentuk kotak-kotak bujur sangkar)
Seperti yang sudah disinggung diatas.
Koordinat peta terdapat tiga cara penunjukan, yakni: cara koordinat 4 angka, cara koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka.
1. Cara 4 angka: digunakan untuk memperlihatkan posisi suatu tempat yang cukup lebar, misalkan untuk menunjukan lokasi danau, telaga dsb. Jarak kira-kira 1000 meter (sisi bujur sangkar dibagi 1000)
2. Cara 6 angka: digunakan untuk menunjukan lokasi yang sempit. Semisal, loksai kemah, titik pertemuan (check poin) dll. Jarak 100 meter. (sisi bujursangkar dibagi 10 bagian)
3. Cara 8 angka: digunakan untuk menunjukan suatu titik, miasal titik triangulasi, lokasi korban (sisi bujur sangkar dibagi 100)
Dalam peta buatan Badan Koordinasi dan pemetaan Nasional (Bakorsurtanal), pada dasarnya teknik pembacaan titik kordinat geografi dan titik koordinat peta dijelaskan di peta, yakni dibagian kiri bawah peta.
SISTEM KOORDINAT
Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :
1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat
http://dennycharter.files.wordpress.com/2008/05/proyeksi7.jpg?w=300&h=51
Sistem Koordinat 2 Dimensi
Koordinat Kartesian
            Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar di bawah ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMqIDcGtrOZHi4KUFBYiYTtzn6pyEuudE8KWN6NUpTMilohwm1DK0GlIwuVWdMGKZl4yUanVsH0m8RCp1mDZG9rPQ28TJdBDw52pSZODuXQ_9LG34IVvLgJPHbKvRY3t6Phyphenhypheneyhy5C4T4/s200/Sistem+Koordina+2+Dimensi.jpgJika dilihat dari gambar diatas, koordinat P mempunyai jarak pada sumbu X yang disebut absis sebesar 3 dan mempunyai jarak pada sumbu Y yang disebut ordinat sebesar 5. Sedangkan d merupakan jarak dari pusat sumbu koordinat (O) ke titik P. Nilai d dapat dihitung dengan persamaan :
d=vx2+y2
Jika d merupakan jarak antara dua titik, secara umum d dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
d=v(xj - xi)2+(yj - yi)2
dimana i dan j menunjukkan nama titik.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia4wLugAmCLWrt6Il2izwG8A99lDEtnVSdt08pZQCqJU1uuhNGkq-e44vcL520lhEQAKuMh4WVpiGeAcv4nTiE-35KqykhFtt50Kw8ZjB1w3dRWyiB6hbJfV9koj3f9sKH1v14mtn_OX0/s200/Jarak+Dari+2+titik.jpg
Dari gambar di atas diperoleh bahwa, dAB=v(xB - xA)2 + (yB - yB)2 = v(5-1)2+(1-4)2=5

Koordinat Polar
            Dalam koordinat polar, koordinat suatu titik didefinisikan fungsi dari arah dan jarak dari titik ikatnya. Selanjutnya dapat dijelaskan pada gambar berikut ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_aQ79yaJT1Ncjlh4KHSyYA6pbcegIf7I_slwK7SzBEBzNaB_QbKKbAZoDKDea_MA4Ne8ZvBJ1DLjMDjIJuo9mHCu5nZZSsqtqDihEVVHUthQNw898uvgiLgNFFqFeNfBf_Br9_xJFgU8/s200/Koodinat+Polar.jpgJika O merupakan titik pusat koordinat dan garis OX merupakan sumbu axis polar, maka titik P dapat ditentukan koordinatnya dalam sistem koordinat polar berdasarkan sudut vektor (?) dan radius vektor (r) atau (garis OP) yaitu P (r, ?). Sudut vektor (?) bernilai positif jika mempunyai arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan bernilai negatif jika searah dengan putaran jarum jam.

Sistem Koodinat 3 Dimensi
Koordinat Kartesian
            Sistem Koordinat Kartesian 3 Dimensi, pada prinsipnya sama dengan sistem koordinat kartesian 2 Dimensi, hanya menambahkan satu sumbu lagi yaitu sumbu Z, yang ketiganya saling tegak lurus, seperti yang terlihat pada gambar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiEtqcMyaYttI5zsil2sjZv3cjl4ElmXI0_rW2dKrJ6PdeQBLkmVs8MyOH9wYOvEOUFxHpfq-tPiYXTIcuh16TxmAxT5sKs1XPr2r7MRjCKdai_A9urLQ3Ov-3tp5BZKNf0y6Hrgb_DGw/s200/Kartesian+3D.jpgTitik O merupakan titik pusat dari ketiga sumbu koordinat X, Y, dan Z. Sedangkan titik P didefinisikan dengan P (x, y, z). Penggunaan sistem koordinat kartesian 3 Dimensi banyak digunakan dalam pengukuran menggunakan sistem GPS.

Sistem Koordinat Bola
            Posisi suatu titik dalam ruang, selain didefinisikan dengan sistem kartesian 3 Dimensi, dapat juga didefinisikan dalam sistem koordinat bola (pronsip dasarnya sama dengan koordinat polar, yaitu sudut dan jarak).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjccnR1wUu1e02X-n8C4H-5ThXL0wk-OPSVPUQnuWYYTB3pujXRd60xOVImWxBNoRfW4zpTt_8cblZP-AJ-D9CT9K0FDeu4DEXwWaS8kxwiW75fehehfoL2Tio2TCef7Pp5G0WYAT58ae4/s200/Koordinat+Bola.jpg
Pada gambar, koordinat titik P didefinisikan dengan nilai P (r, f, ?). Jika kita cermati, koordinat ini sama halnya dengan koordinat lintang dan bujur yang sering digunakan dalam globe, atau peta, atau lainnya.
Terdapat hubungan anatar sistem koordinat bola dan sistem koordinat kartesian 3 dimensi, seperti ditunjukan dalam persamaan matematis berikut ini :
x=r.cosf.cos?, y=r.cosf.sin?, z=r.sinf

Sistem Koordinat Ellipsoida
            Untuk pendefinisian bentuk bumi sangatlah susah. Bentuk bumi dikenal sebagai geoid. Geoid didekati oleh permukaan muka laut rata-rata. Untuk mempermudah hitungan bentuk bumi, digunakan suatu model matematik yang disebut ellipsoida yaitu ellips yang putar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgwTg3x36wk0Bk0goGTG1Htp7KsDL__qBUZQfAd77Ik39vqn1Y0duETsP5ldZykoK82S6P96EGZlUmeXtthXrtnWekvK_nX0_CCOe7-SZ9wFz7cKzlZoNAz15Q5DWo0ytGQuROA-sRc08/s200/Ellips.jpg
Dalam pengukuran geodesi secara umum, dikembangkan hubungan antara sistem koordinat kartesian 3 Dimensi dengan sistem koordinat Ellipsoids.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEIq0rwFcdZvDqogI3ODuu1OWoLlNqzHn9qwJGiiOSgIUWXzW4EZUIaovoOtcfn4VsO2D-_j1UFVMgZjec_NrzZjY_wPFuz_8GPKOTu-ct0MbkvRZESI78XiyHjSulwazTJn5-OBEyfmE/s200/Ellipsoida.jpg
Sistem Koordinat
            Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni:
1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat

proyeksi7
2.Sistem Koordinat 2 Dimensi.
proyeksi5
3.Sistem Koordinat 3 Dimensi.

proyeksi6


Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.

Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi geografi yang mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan.
Sistem Koordinat
Sistem koordinat local
• Sistem Koordinat Polar

• Sistem Koordinat Kartesian
Sistem Koordinat Global
• Sistem Koordinat Astronomis (Lintang Astronomis dan Bujur Astronomis) bidang terhadap Geoid
• Sistem Koordinat Geodetik (Lintang geodetic dan Bujur Geodetik) bidang terhadap ellipsoid
• Sistem Koordinat Kartesian Tiga Dimensi
Gambar Sistem Koordinat Geodetik
• Lintang Geodetik (L) dari suatu titik adalah besar sudut lancip yang dibentuk oleh arah normal pada ellipsoid dengan bidang ekuator geodetic
• Bujur geodetic (B) yaitu sudut yang dibentuk antara bidang meridian dari titik tersebut dengan bidang meridian nol BIH
• Titk geodetik / geometrik (h) didefinisikan sebagai jarak dari bidang ellipsoid kea rah normal sampai titik tinngi yang di maksud
Sisitem Koordinat Kartesian Tiga Dimensi
Posisidari suatu titik dinyatakan dalam besaran X,Y dan Z. dengan arah arah dari sumbu-sumbu koordinat didefinisikan sebagai berikut
• Sumbu Z berimpit dengan sumbu rotasi bumi, yang didefinisikan sebagai CTP (Conventional Terrestrial Pole)
• Sumbu X mengarah ke meridian nol, yaitu meridian nol Greenwich yang ditetapkan oleh BIH (Bureau International de l’Heure) yang terletak pada bidang ekuator ellipsoid.
• Sumbu Y adalah sumbu yang terletak pada bidang ekuator serta tegak lurus terhadap sumbu X dan Z berdasarkan aturan taTATA KOORDINAT
ngan kanan
1. Koordinat Pada Permukaan Bumi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMSYVEewC2e4imHO67U8Ul_buswYXboM9KNiI8suNjjE9g0rdzbcCtQjW5QFoB0h9Wx0V6Rm-jJX8kYGufOjJMycxWTIVlfbKx7CjQnzdp9Q2rAjdSt06wrPxHKET_bmYWc9gPw-UHBEY/s400/Busur+lintang+dan+bujur.png
Busur lintang dan bujur
Koordinat pada permukaan bumi dinyatakan sebagai koordinat geografi yaitu besarnya sudut busur yang diukur dari pusat bumi.
Busur lingkaran-lingkaran yang digambar memotong ekuator dari kutub ke kutub disebut meredian. Menurut kesepakatan internasional, meredian 0 atau meredian utama (prime meredian) ialah meredian yang melalui Royal Observatory Greenwich, London.
Jarak lengkung di sebelah utara dan selatan ekuator yang diukur sepanjang suatu meredian disebut lintang (latitude). Busur 90 derajat antara ekuator dan kedua kutub ditandai dengan lingkaran-lingkaran yang sejajar dengan ekuator dan masing-masing sama jaraknya dan lingkaran itu semakin kecil ke arah kutub, dan disebut garis-garis paralel. Garis-garis meredian dan paralel itu merupakan sistem grid yang dipakai untuk menentukan posisi tempat (titik) di permukaan bumi.
Berawal dari meredian utama (Greenwich) ke arah timur sampai 180º dinamai bujur timur (BT). Dari meredian utama (Greenwich) ke arah barat sampai 180º disebut bujur barat (BB), Sehubungan dengan penggambaran peta, permukaan bumi dibedakan menjadi:
a.  Bidang Permukaan Fisik Bumi
Ialah suatu bidang seperti kita lihat sehari-hari dengan bentuk yang tidak beraturan, ada gunung, lembah, dan dataran.
b. Bidang Geoide
Ialah suatu bidang equipotensial dari gravitasi dengan bentuk tidak berarturan.
c. Bidang Ellipsoid (bidang Spheroid)
Ialah suatu bidang geometrik yang beraturan dan mirip bentuknya dengan bidang  geoide. Bidang ini dipilih sebagai bidang hitung yang merupakan bidang perantara untuk memindahkan lengkungan bola bumi ke bidang  peta dan biasanya disebut sebagai bidang referensi/acuan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEazMwDNAbT4wt42fZhy0j_Njot0EEBwC8n34csV905VSBBWGfWyAWP-QI8m3bAAL6MuzvW4r8mBFhycB-ri85xUekKlAEzsXfyhCnvEFfpXd4ND5P95XUCd8GbM9S-CvIqUiIKudLetc/s400/Bidang+datum.png
Bidang datum
2. Koordinat  Peta

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieam8rlNUV2-_PCpfA0wT2lUfcZgiRr6uz5F7WSbe486sEF-1Fqu6KFSg0cgnoLcH8owaJ-wYokonyh5M2C9xnwoQleA6PSLESZK6c_hYdkHZDXXhXlvoKhcaY365ObAGYe5OIZaEXgvI/s400/Koordinat+peta.png
Koordinat peta


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXIGfcl7WLDBPSld40eR-Hf75YjjF8yJR-k9MlJiDvDun3UTPflmNfw_7lTw-2JFpzzKlGyG9NU8TDR2jGjqiqxzMYLd9PMXQ9GSZSiVcSgAf6Hpl5Nn5ooJs7zURwbAU8Hc-jjnrt3TE/s400/Pembagian+zona+pada+proyeksi+UTM.png
Pembagian zona pada proyeksi UTM


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhISzs3zNSq_akTvYGMfyZqtorM-K7HzZc5ZlI5Vb5e1HnF81b8HOB7ibMm2MDaPjf1eGVfGRFxfMiXiNdMPIvqraD_tkON0X_g_CvaNNWHPevqMMSj60Hz3Q66c9TBf8a_rl7d7w1kAY4/s640/Pembacaan+koordinat+pada+proyeksi+UTM1.png
Pembacaan koordinat pada proyeksi UTM

 Titik Koordinat PETA

Anda pasti pernah membaca atau mendengar “Lokasi gempa berada pada titik 2,52 LS-110,03 BT” Jika ya, itulah yang disebut titik koordinat. Sebuah titik yang menunjukan sesuatu atau lokasi (orang, pusat gempa, lokasi pesawat jatuh, de el el), sebuah lokasi di permukaan bumi yang diwakilkan dengan sebuah peta.Para pendaki gunung (dalam Navigasi Darat) juga patut mengetahui serta mempelajari guna mengetahui posisinya.
Tulisan ini merupakan respon saya atas pertanyaan tentang titik koordinat pada materi peta. Yah sukur sukur sih berharap juga bisa terkumpul menjadi menjadi sebuah penjelasan yang berarti.
Dalam menentukan titik atau tempat dipeta, kita dapat melakukan beberapa cara, diantaranya:
  1. Dengan cara Koordinat Geografi
  2. Dengan cara Koordinat Peta. Koordinat peta terdapat tiga cara penunjukan, yakni: cara koordinat 4 angka, cara koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka
  3. Dengan cara karvak
  4. Dengan cara titik pangkal, dan
  5. Dengan cara garis pangkal
Banyak juga caranya kan? Penunjukan titik atau tempat dipeta yang kita sering dengar adalah dengan cara koordinat geografi dan peta. Maka, dalam tulisan ini saya hanya akan memaparkan dua cara itu. Lainnya n'tar ya menyusul.:))
Koordinat Geografi
Penunjukan titik atau tempat di peta dengan cara koordinat geeografi diartikan oleh N.S.Adiyuwono dalam bukunya Teknik Membaca Peta dan Kompas (1995) merupakan suatu sistem untuk menentukan suatu kedudukan atau titik di permukaan bumi (dalam bidang lengkung). Sistem ini dinyatakan dalam derajat dengan meridian Greenwich sebagai lintangnya 0°.
Koordinat Peta
Sistem koordinat peta, masih dalam pengertian N.S. Adiyuwono, merupakan system untuk menentukan kedudukan suatu titik atau tempat pada suatu peta. Lembar peta dibagi atas garis-garis koordinat yaitu garis mendatar dan garis tegak (berbentuk kotak-kotak bujur sangkar)
Seperti yang sudah disinggung diatas. Koordinat peta terdapat tiga cara penunjukan, yakni: cara koordinat 4 angka, cara koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka.
  1. Cara 4 angka: digunakan untuk memperlihatkan posisi suatu tempat yang cukup lebar, misalkan untuk menunjukan lokasi danau, telaga dsb. Jarak kira-kira 1000 meter (sisi bujur sangkar dibagi 1000)
  2. Cara 6 angka: digunakan untuk menunjukan lokasi yang sempit. Semisal, loksai kemah, titik pertemuan (check poin) dll. Jarak 100 meter. (sisi bujursangkar dibagi 10 bagian)
  3. Cara 8 angka: digunakan untuk menunjukan suatu titik, miasal titik triangulasi, lokasi korban (sisi bujur sangkar dibagi 100)
Dalam peta buatan Badan Koordinasi dan pemetaan Nasional (Bakorsurtanal), pada dasarnya teknik pembacaan titik kordinat geografi dan titik koordinat peta dijelaskan di peta, yakni dibagian kiri bawah peta.
KOORDINAT PETA TEMATIK
Koordinat peta dalam tematik merupakan salah satu unsur penting karena koordinat menunjukkan lokasi absolut di bola bumi
Besaran koordinat pada peta tematik berfungsi untuk mengetahui posisi suatu titik di muka bumi, atau untuk mengetahui letak astronomis suatu tempat di muka bumi.
Pada peta rupabumi angka koordinat mutlak harus dicantumkan, bahkan dilengkapi pula dengan grid atau garis-garis vertikal dan horisontal yang saling berpotongan.
Pembuatan dan penempatan grid dan angka lintang bujur pada peta rupabumi sudah mempunyai ketentuan dan aturan-aturan yang nyata dan baku serta bersifat konvensional.
Peta tematik, pemakaian grid tidak harus dicantumkan, namun informasi koordinat tetap diperlukan untuk mengetahui letak astronomis suatu wilayah.
Sesuai dengan ciri peta tematik yang lebih mementingkan aspek 35 dan tidak mempunyai aturan-aturan yang bersifat baku.
Angka koordinat sebaiknya di letakkan di dalam garis bingkai peta, karena garis tepi peta merupakan kenampakan terluar dari peta.
Bentuk angka dapat dirancang dengan ukuran huruf yang kecil sehingga tidak mengganggu kenampakan peta yang lain.
Penempatan koordinat pada peta ditandai dengan garis kecil dengan ukuran
2 cara penggunaan koordinat dalam peta tematik:
  1. Koordinat lintang dan bujur
  2. Koordinat x dan y (sistem UTM= Universal Transverse Mercator)
Besaran bujur (longitude) adalah busur yang diukur (dalam derajat) antara titik tersebut dengan meridian utama (Meridian Greenwich). (0o – 180o)
Besaran lintang (latitude) busur yang diukur dalam derajat antara tempat tersebut dengan equator. (0o – 90o)
Koordinat Peta
            Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua, yaitu :
1. Koordinat Geografis
            Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.

2. Koordinat Grid
            Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari barat ke timur.

Sistem koordinat mengenal penomoran dengan angka 6 angka, 8 angka, dan 10 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran angka, untuk daerah yang lebih sempit digunakan penomoran 8 angka dan 10 angka (biasanya 10 angka dihasil
            Pernah dengar “Lokasi gempa berada pada titik 3,52 LS-118,03 BT” Kalo ya, itulah titik koordinat. Sebuah titik yang menunjukan sesuatu (orang, pusat gempa, lokasi pesawat jatuh, dll), sebuah lokasi di lapangan (bumi) dengan di peta.
            Nah, pendaki gunung (dalam Navigasi Darat) juga patut mengetahui serta mempelajari guna mengetahui posisi kita di lapangan, yakni di hutan-gunung.
            Dalam menentukan titik atau tempat dipeta, kita dapat melakukan beberapa cara, diantaranya:
1. Dengan cara Koordinat Geografi
2. Dengan cara Koordinat Peta. Koordinat peta terdapat tiga cara penunjukan, yakni: cara koordinat 4 angka, cara koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka
3. Dengan cara karvak
4. Dengan cara titik pangkal, dan
5. Dengan cara garis pangkal
Koordinat Geografi
Penunjukan titik atau tempat di peta dengan cara koordinat geeografi diartikanoleh N.S.Adiyuwono dalam bukunya Teknik Membaca Peta dan Kompas (1995) merupakan suatu sistem untuk menentukan suatu kedudukan atau titik di permukaan bumi (dalam bidang lengkung). Sistem ini dinyatakan dalam derajat dengan meridian Greenwich sebagai lintangnya 0°.
1.      Langkah-Langkah Kerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam praktikum kartografi untuk   menentukan titik koordinat pada peta
1.      Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam mengamati peta.
2.      Setelah menyiapkan semuanya, kemudian menyiapkan dan membuka peta  yang akan diamati dan dianalisis terlebih dahulu.
3.      Kemudian mengamati peta tematik tersebut dan berdiskusi bersama teman satu kelompok.
4.      Setelah mengamati peta tematik tersebut, kemudian membuat dan
menentukan titik koordinat dikerta HVS.
5.      Setelah menggambar menentukanny, kemudian mengkreasikannya.
6.      Kemudian setelah itu, mulailah mencari hasil dari mencari titik koordinat.
7.      setelah itu, mulai mengamati dan menganalisis peta tersebut dan kemudian membuat laporan hasil dari praktikum dari titik koordinat.
6.      Hasil dan Pembahasan
Hasil

















No
Simbol
koordinat
Jarak terdekat
orientasi
keterangan
Titik
Garis
Area
Utm
Geografi
1
Desa


X = 3 21 500
B = 109 23’ 38,125’’
0,5 cm
B - U
80o

Y =91 57 000
L = 07 37’ 26,25’’
2
Sekolah


X = 3 23 250
B =109 23’ 52,5’’
1,5 cm
B - U
60o
Y = 91 57 500
L = 07 37’ 15’’
3
Masjid


X = 3 24 500
B = 109 24’ 500’’
0,5 cm
U - T
40o
Y = 91 57 870
L = 07 36’ 33,75’’
4
Vihara


X = 3 21 850
B = 109 22’ 33,75’’
1 cm
T - S
73o
Y = 91 69 62,5
L = 07 30’ 33,75’’
5

Jalan
setapak

X = 3 21 750
B = 109 31’ 33.75’’
0,5 cm
S - T
92o
Y = 91 67 750
L = 07 31 33,75’’
6

Batas kecamatan

X = 3 31 500
B = 109 22’ 56,25’’
1,2 cm
B - U
100o
Y = 91 68 125
L = 07 31’ 52,5’’
7

Jalan raya

X = 3 34 250
B = 109 29’ 52,5’’
1,4 cm
S - B
45o
Y = 01 62 125
L = 07 34’ 37,5’’
8


sawah
X = 3 34 350
B = 109 29’ 50’’
1,6 cm
S - B
50o
Y = 91 66 750
L = 07 32’ 6’’
9


Semak belukar
X = 3 33 750
B = 109 29’ 33,75’’
1 cm
U - T
75o
Y = 91 67 230
L = 07 31’ 41,25’’
10


Ladang
X = 3 32 125
B = 109 28’ 35,625
2 cm
U - T
45o
Y = 91 57 270
L = 07 37’ 15’’


Pembahasan
Adapun hasil akhir dari praktikum ini adalah menentukan titik koordinat pada sebagian wilayah.
Untuk itu langkah pertama yang dilakukan adalah pengamatan dan pembatasan daerah objek praktikum.
yang pertama.
Dalam menentukan titik atau tempat dipeta, kita dapat melakukan beberapa cara, diantaranya:
  1. Dengan cara Koordinat Geografi
  2. Dengan cara Koordinat Peta. Koordinat peta terdapat tiga cara penunjukan, yakni: cara koordinat 4 angka, cara koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka
  3. Dengan cara karvak
  4. Dengan cara titik pangkal, dan
  5. Dengan cara garis pangkal
Banyak juga caranya kan? Penunjukan titik atau tempat dipeta yang kita sering dengar adalah dengan cara koordinat geografi dan peta. Maka, dalam tulisan ini saya hanya akan memaparkan dua cara itu.
Koordinat peta terdapat tiga cara penunjukan, yakni: cara koordinat 4 angka, cara koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka.
1. Cara 4 angka: digunakan untuk memperlihatkan posisi suatu tempat yang cukup lebar, misalkan untuk menunjukan lokasi danau, telaga dsb. Jarak kira-kira 1000 meter (sisi bujur sangkar dibagi 1000)
2. Cara 6 angka: digunakan untuk menunjukan lokasi yang sempit. Semisal, loksai kemah, titik pertemuan (check poin) dll. Jarak 100 meter. (sisi bujursangkar dibagi 10 bagian)
3. Cara 8 angka: digunakan untuk menunjukan suatu titik, miasal titik triangulasi, lokasi korban (sisi bujur sangkar dibagi 100)
Dalam peta buatan Badan Koordinasi dan pemetaan Nasional (Bakorsurtanal), pada dasarnya teknik pembacaan titik kordinat geografi dan titik koordinat peta dijelaskan di peta, yakni dibagian kiri bawah peta.
Kita mengawali dengan mencari titik objek seperti symbol-simbol seperti simbol titik, garis dan area kemudian menentukan titik koordinat nya dengan dua jenis yaitu koordinat dan UTM.
Setelah mencari objek tentukan titik terdekat, orientasi dan keterangan pada UTM terdapat dua garis x dan y pada geografis terdapat dua garis bujur dan lintang.
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur. Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut.
7.      Kesimpulan
Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik denganmengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatanmatematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secaraasumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jikaditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yangmempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.
Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi geografi yangmempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisidan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan. Permasalahan yang timbul adalah :
Peta selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.
Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yan digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30″), da pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60″).
Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).

8.      Daftar Pustaka
Diposkan oleh Alex di 22:26
(Oleh: Drs. Rudi Hartono, M.Si, KARTOGRAFI DASAR)